Batasan dalam Menjadi Perempuan Mandiri di Tengah Norma Sosial

By Tim Parapuan, Selasa, 10 Desember 2024

Tanda perempuan mandiri finansial.

Parapuan.coBerdasarkan laporan dari bps.go.id, angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan dalam enam tahun terakhir.

Pada tahun 2022, jumlah pernikahan mencapai 1,7 juta, namun angka tersebut turun 7,51 persen pada tahun 2023 menjadi 1,58 juta pernikahan.

Penurunan ini diduga disebabkan oleh tekanan biaya rumah tangga yang semakin tinggi serta meningkatnya standar dalam memilih pasangan hidup yang dianggap ideal.

Semakin banyak perempuan yang mandiri secara finansial, membuat mereka tidak lagi bergantung pada laki-laki, sehingga memengaruhi standar dalam memilih pasangan hidup.

Kemandirian ekonomi mengacu pada kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui penghasilan pribadi, tanpa ketergantungan pada pasangan atau keluarga.

Namun, apakah kemandirian finansial saja sudah cukup untuk mengatasi seluruh aspek kerentanan perempuan terhadap kemiskinan?

Pengamat Psikososial dan Budaya, Endang Mariani, memandang kemandirian perempuan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi.

Melansir dari Kompas.com , Endang menjelaskan bahwa kemandirian perempuan mencakup kemampuan memenuhi kebutuhan dasar secara emosional, sosial, dan finansial.

“Kemandirian perempuan adalah tentang mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri sekaligus mendukung orang lain secara emosional dan sosial,” jelas Endang dalam wawancara Kompas.com pada Jumat (29/11/2024).

Baca Juga: 3 Langkah Jadi Perempuan Mandiri dengan Gaya Hidup Minimalis