Parapuan.co - Kemajuan untuk menutup masa pensiun berdasarkan gender di banyak negara masih terhenti.
Berdasarkan data worldbank.org menunjukkan bahwa perempuan menerima pensiun 25 persen hingga 30 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Salah satu pendorong utama yang mencengkeram ini adalah kenyataan bahwa perempuan cenderung tidak bekerja penuh waktu di pasar tenaga kerja formal maupun informal.
Selain itu, mereka juga lebih sering bekerja dengan upah yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Pekerjaan rumah tangga dan perawatan yang tidak dibayar semakin membatasi akses perempuan terhadap peluang ekonomi, sehingga mengakibatkan lebih banyak jeda dalam karir mereka.
Jeda kerja yang lebih sering dan lama ini mengurangi kontribusi pensiun dan memperkecil izin yang dapat mereka terima.
Solusi untuk Mengatasi Kesenjangan Pensiun Gender
Mengatasi ketidaksetaraan dalam sistem pensiun memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai sektor.
Beberapa solusi yang dapat diambil untuk mengurangi kesenjangan dalam pensiun, sebagai berikut:
Baca Juga: Terjadi Kesenjangan Gender Pengangguran, Perempuan Karier Tertinggal di Pasar Kerja?