Parapuan.co - Swedia kembali mencatat sejarah dengan memilih Magdalena Andersson sebagai perdana menteri perempuan pertama untuk kedua kalinya.
Langkah ini terjadi setelah pengunduran dirinya yang mengejutkan hanya beberapa jam setelah pelantikan pertamanya.
Melansir dari independen.co.uk , Magdalena Andersson, mantan Menteri Keuangan Swedia, memenangkan pemilihan suara minggu lalu dan sempat dilantik sebagai perdana menteri.
Namun, situasi berubah drastis ketika Partai Hijau, mitra yang didukung pemerintah, memutuskan keluar dari koalisi setelah pemerintah kalah dalam menyetujui suara anggaran.
Dalam konferensi pers, Andersson menjelaskan keputusannya untuk merendahkan diri.
“Saya merasa penting untuk mundur agar tidak ada keraguan tentang legitimasi saya sebagai perdana menteri, saya ingin memulai pemerintahan baru yang lebih stabil,” ujarnya.
Pemerintahan Minoritas
Kini, Andersson kembali menjabat dengan membentuk pemerintahan minoritas yang hanya terdiri dari Partai Sosial Demokrat.
Baca Juga: Namibia Cetak Sejarah Baru, Netumbo Nandi-Ndaitwah Jadi Presiden Perempuan Pertama
Dengan 100 kursi di parlemen yang beranggotakan 349 kursi, pemerintahannya harus bergantung pada dukungan partai-partai lain untuk meloloskan kebijakan.
Hal ini membuat Swedia menghadapi tantangan besar, karena sejak tahun 1979 tidak ada pemerintahan dengan dukungan langsung yang serendah ini di parlemen.
“Kami akan mencari kerja sama dengan berbagai partai untuk membawa Swedia maju, tradisi kerja sama panjang Partai Sosial Demokrat menjadi modal besar dalam situasi ini,” katanya.