Ibu Muda Perlu Tahu, Ini Berbagai Hal Untuk Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir

By David Togatorop, Jumat, 17 Januari 2025

Penyesuaian neonatal meliputi adaptasi suhu, pernapasan, makan, dan pembuangan.

Parapuan.co - Bayi baru lahir menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim.

Masa transisi ini dikenal sebagai periode neonatal, di mana tubuh bayi harus beradaptasi dengan berbagai perubahan lingkungan secara drastis.

Walaupun semua bayi mengalami kesulitan awal, tingkat penyesuaian bergantung pada kondisi masing-masing bayi, lingkungan tempat mereka lahir, serta perhatian dan perlakuan dari orang-orang di sekitarnya.

Salah satu penyesuaian terbesar yang harus dilakukan bayi adalah perubahan suhu. Saat berada di dalam rahim, bayi hidup dalam lingkungan dengan suhu yang stabil sekitar 37.8°C.

Setelah lahir, mereka harus menyesuaikan diri dengan suhu ruangan yang lebih rendah, biasanya sekitar 15.6-21.1°C, baik di rumah sakit maupun di rumah.

Proses ini membutuhkan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu secara mandiri, yang masih belum sepenuhnya sempurna pada bayi baru lahir.

Selain itu, bayi juga harus menyesuaikan diri dengan pernapasan. Setelah keluar dari rahim, tali pusar dipotong dan diikat, menandai berakhirnya pasokan oksigen melalui plasenta.

Bayi harus segera mulai bernapas sendiri dalam hitungan menit setelah lahir. Namun, kemampuan pernapasan ini sering kali tidak langsung stabil, terutama pada bayi prematur atau yang lahir dengan komplikasi.

Penyesuaian lainnya adalah kemampuan mengisap dan menelan. Dengan dipotongnya tali pusar, bayi tidak lagi menerima nutrisi dari ibu secara langsung. Mereka harus belajar memperoleh makanan sendiri melalui proses mengisap dan menelan.

Baca Juga: Periode Pasca-Kelahiran, Masa Penyesuaian Penting Bagi Ibu dan Bayi