Parapuan.co - Dalam era digital dan media sosial yang serba cepat, standar kecantikan 'sempurna' semakin merajalela, terutama bagi kaum perempuan.
Iklan, film, dan unggahan media sosial menampilkan sosok perempuan dengan kulit mulus, tubuh langsing, rambut indah, dan wajah tanpa cela.
Standar ini menciptakan tekanan besar bagi perempuan untuk selalu tampil 'sempurna' sesuai dengan citra yang dipromosikan.
Padahal, standar kecantikan yang tidak realistis ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental perempuan.
Penting untuk kita mengubah pandangan ini agar tidak terjebak dalam standar kecantikan semu.
Melihat hal tersebut, mendorong brand kecantikan Cleora untuk menelurkan kampanye skin positivity untuk mengajak perempuan-perempuan merayakan keunikan kulitnya masing-masing.
Melalui kampanye #KulitkuCeritaku dan #MerayakanKulit, Cleora mengajak masyarakat untuk memahami bahwa kulit yang sehat adalah cerminan dari bagaimana kita menghargai dan mencintai diri sendiri, bukan hanya tentang penampilan semata.
Daripada mengejar standar kecantikan semu yang tidak realistis, Cleora mendorong kita untuk menghargai dan merayakan keberagaman jenis kulit yang ada.
Sebagai bagian dari kampanye ini, Cleora mengundang para kreator konten untuk berbagi pengalaman pribadi mereka tentang kondisi kulit yang mereka alami dan bagaimana menghadapi tekanan standar kecantikan.
Baca Juga: Bias Warna Kulit: Kenapa Terang Gelapnya Seseorang Masih Jadi Tolok Ukur Kehidupan Sosial?