Parapuan.co - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan bahwa anak muda saat ini lebih banyak memiliki pengeluaran dibandingkan pemasukan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin rentan terhadap masalah keuangan akibat gaya hidup dan kebiasaan konsumtif.
Pernyataan tersebut disampaikan Friderica dalam acara Financial Love Story 2025 yang berlangsung di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
"Jadi anak-anak muda sekarang itu kalau dari survei, ini dilakukan survei independen, yang lebih besar pasak daripada tiang itu lebih banyak jumlahnya ya," kata Friderica dikutip dari YouTube via Kompas.com.
Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan lebih sering terjadi pada Generasi Y dan Z.
"Gen Y 50 persen, Gen Z 60 persen itu lebih besar pasaknya daripada tiangnya. Jadi lebih besar pengeluaran daripada pemasukannya," ujar Friderica.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kondisi ini adalah meningkatnya penggunaan layanan paylater untuk kebutuhan konsumtif.
Berdasarkan Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024, kelompok usia 26 hingga 35 tahun menjadi pengguna terbesar layanan ini.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pada tahun lalu, total pengguna paylater aktif di Indonesia mencapai 13,4 juta pengguna.
Baca Juga: Perempuan Rentan Terjerat Pinjaman Online, Ini Daftar Pinjol Ilegal dari OJK
"Masyarakat kelas menengah di Indonesia sudah banyak menggunakan PayLater untuk konsumtif," terang Friderica lagi.
Friderica juga mengingatkan bahwa penggunaan kartu kredit, paylater, dan layanan serupa akan tercatat dalam sistem OJK dan berpotensi memengaruhi rekam jejak keuangan seseorang.