Kenapa Pendaki Gunung Rentan Mengalami Hipotermia? Ini Jawabannya

By Saras Bening Sumunar, Senin, 3 Maret 2025

Kenapa pendaki gunung rentan mengalami hipotermia?

Parapuan.co - Mendaki gunung adalah aktivitas yang menantang sekaligus memberikan pengalaman luar biasa. Udara segar, pemandangan alam yang indah, serta rasa pencapaian setelah sampai di puncak menjadi daya tarik utama bagi para pendaki.

Namun, di balik semua keindahan itu, ada berbagai risiko yang harus diwaspadai, salah satunya adalah hipotermia. Kondisi ini sering kali terjadi di ketinggian dan dapat membahayakan nyawa seorang pendaki, sekali pun mereka sudah berpengalaman.

Terkait hipotermia di puncak gunung, belakangan media sosial dihebohkan dengan dua pendaki perempuan yang meninggal dunia akibat hipotermia di puncak Carstenz Pyramid pada Sabtu (1/3/2024). Kedua pendaki perempuan ini adalah Lilie Wiyanati Poegiono (59) dan Elsa Laksono (59).

Lilie dan Elsa mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem seperti hujan salju, hujan deras, dan angin kencang, menyebabkan kedua sahabat ini mengalami hipotermia dan meninggal dunia. Kini, jenazah kedua pendaki perempuan ini sudah berhasil dievakuasi menggunakan helikopter.

Berkaca dari peristiwa tragis yang dialami oleh Lilie dan Elsa, muncul pertanyaan mengapa pendaki gunung rentan mengalami hipotermia?

1. Kondisi Cuaca Ekstrem

Menurut laman Discover Altaidaerah pegunungan terkenal dengan pola cuaca yang berubah dengan cepat. Hal tersebut membuat pendaki sering menghadapi badai salju, angin kencang, cuaca dingin ekstrem, dan badai yang tidak bisa diprediksi.

Kondisi ini meningkatkan risiko berkurangnya jarak pandang, membuat navigasi menjadi berbahaya hingga masalah hipotermia. Bisa diartikan bahwa semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah suhu udara di sekitarnya.

Selain itu, kecepatan angin yang tinggi di pegunungan bisa memperparah penurunan suhu tubuh karena mempercepat penguapan panas dari kulit. Inilah yang dikenal sebagai efek wind chill, di mana angin dingin membuat tubuh kehilangan panas lebih cepat dari yang seharusnya.

Baca Juga: Tips Aman Mendaki Gunung Bagi Perempuan agar Tak Alami Kejadian Mistis