Parapuan.co - Masalah lingkungan hidup yang serius, termasuk pemanasan global, pencemaran, deforestasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, terus memengaruhi planet Bumi. Studi yang diterbitkan di Nature Climate Change menunjukkan bahwa ambang batas pemanasan global 1,5°C telah dilampaui, dengan proyeksi puncak pada tahun 2024, yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.
Tak sampai di situ, berdasarkan penelitian oleh 15.000 ilmuwan dari 161 negara yang dituangkan dalam jurnal BioScience, memprediksikan bahwa bencana global yang dahsyat akan terjadi pada akhir abad ini. Menurut pengamatan mereka, perubahan iklim semakin ekstrem dan akan makin mengancam kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi.
Untuk di Tanah Air sendiri, menurut analisis BMKG (per 1 Februari 2025), terdeteksi adanya gangguan atmosfer di selatan Indonesia. Khususnya di Samudra Hindia selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), berupa Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S.
Keberadaan dua bibit siklon tersebut berdampak pada kondisi meteorologis di wilayah pesisir selatan Jawa, Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur. Kondisi ini berpotensi meningkatkan kejadian cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang, serta gelombang laut yang tinggi.
Dampak mengerikan dari perubahan iklim ekstrem dapat memicu kepunahan massal di Bumi. Meskipun demikian, kita masih memiliki kesempatan untuk mencegahnya dengan aksi kolektif. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang lebih spesifik yang bisa kita lakukan:
1. Lebih Efisien Menggunakan Air
Krisis air bersih merupakan permasalahan global yang memerlukan solusi segera. Efisiensi penggunaan air adalah salah satu strategi utama. Implementasinya dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan seperti:
- Penutupan keran saat tidak digunakan
- Penggunaan shower dengan efisiensi air
- Pengumpulan air hujan, dan
- Perbaikan kebocoran pipa.
2. Penanaman Pohon di Perkotaan
Deforestasi yang berkelanjutan menyebabkan penurunan kapasitas bumi dalam penyerapan karbon dioksida. Selain penanaman pohon di lingkungan rumah, partisipasi dalam program penghijauan kota dapat dilakukan melalui penanaman pohon di taman kota dan pembuatan kebun vertikal di bangunan bertingkat.
Baca Juga: Jejak Digital Bisa Pengaruhi Perubahan Iklim, Ini Cara Penggunaan Gadget yang Go Green