Perempuan Membatalkan Pernikahan, Apa Faktor yang Mendasarinya?

By Saras Bening Sumunar, Rabu, 19 Maret 2025

Penyebab perempuan batal menikah.

Parapuan.co - Pernikahan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang. Bagi banyak perempuan, momen ini bukan hanya tentang perayaan cinta, tetapi juga tentang komitmen seumur hidup yang membutuhkan kesiapan mental, emosional, dan finansial.

Namun, tidak semua perjalanan menuju pernikahan berakhir di pelaminan. Dalam beberapa kasus, perempuan memilih untuk membatalkan pernikahan mereka, bahkan ketika undangan sudah disebar dan hari bahagia tinggal menghitung hari.

Keputusan untuk membatalkan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Sering kali, keputusan ini diambil setelah pertimbangan panjang dan dengan alasan yang sangat kuat.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan perempuan merasa bahwa melanjutkan pernikahan bukanlah pilihan terbaik bagi dirinya, meskipun sudah terjalin hubungan yang lama atau telah banyak persiapan yang dilakukan.

Membatalkan pernikahan bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari perasaan ragu yang semakin kuat hingga adanya masalah yang lebih serius dalam hubungan. Tidak sedikit perempuan yang akhirnya menyadari bahwa mereka akan memasuki pernikahan dengan seseorang yang tidak benar-benar sejalan dengan nilai, visi, dan harapan hidup mereka.

Daripada terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, banyak perempuan yang akhirnya memilih untuk mundur, meskipun konsekuensinya bisa berat secara sosial maupun emosional. Melansir dari laman Woman Around Townberikut hal-hal yang membuat perempuan memutuskan untuk membatalkan pernikahannya.

1. Munculnya Keraguan yang Tidak Bisa Diabaikan

Rasa ragu memang hal yang wajar menjelang pernikahan, tetapi jika keraguan itu semakin membesar dan tidak kunjung hilang, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

Banyak perempuan yang mulai mempertanyakan apakah mereka benar-benar mencintai pasangannya, atau apakah keputusan untuk menikah didasarkan pada tekanan sosial dan ekspektasi keluarga.

Baca Juga: Kenapa Perempuan Memilih Bertahan dalam Pernikahan Tidak Bahagia?