Jurnalis Perempuan di Kalsel Jadi Korban Femisida, Bagaimana Peran Negara?

By Arintha Widya, Kamis, 27 Maret 2025

Jurnalis Perempuan di Kalsel Jadi Korban Femisida, Bagaimana Peran Negara?

Parapuan.co - Kawan Puan, seorang jurnalis perempuan asal Kalimantan Selatan ditemukan tewas akhir pekan lalu diduga menjadi korban femisida oleh oknum TNI AL. Kematian Juwita (23), seorang wartawan media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sedang diusut kepolisian setempat atas desakan pihak keluarga dan organisasi pers serta rekan jurnalis.

Femisida yang dialami Juwita mestinya tidak hanya menyadarkan kita bahwa kekerasan terhadap perempuan dan jurnalis di Indonesia masih menjadi isu yang butuh perhatian negara. Jurnalis punya kebebasan pers yang melindungi mereka, dan perempuan Indonesia punya lembaga sekelas kementerian yang harusnya juga bisa jadi pelindung.

Namun, mengapa kekerasan terhadap jurnalis dan femisida masih merajalela di Tanah Air? Bagaimana seharusnya negara berperan dalam kasus semacam ini? Mari kita kupas tuntas bersama!

Kronologi Kasus Juwita

Dikutip dari Kompas.com, pada Sabtu (22/3/2025), seorang wartawan media online di Banjarbaru, ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang. Lantaran penyebab kematian dianggap janggal, organisasi pers dan rekan jurnalis mendesak Polres Banjarbaru melakukan penyelidikan.

Kemudian Rabu (26/3/2025), Kakak kandung Juwita, Supraja Ardinata, mendatangi Polres Banjarbaru untuk memberikan keterangan tambahan. Keluarga meminta agar kasus ini diusut tuntas dan transparan.

Dini hari tanggal 27 Maret 2025, Supraja kembali menegaskan harapan keluarga agar tidak ada yang ditutupi dalam penyelidikan. Hingga saat ini, Polres Banjarbaru sudah memeriksa empat saksi terkait kasus ini.

Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Tak lama, Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers dan mengungkap bahwa Juwita diduga dibunuh oleh oknum anggota TNI AL berinisial J, berpangkat Kelasi Satu dari Pangkalan Angkatan Laut Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kasus Kekerasan terhadap Wartawan di Indonesia

Baca Juga: Menguak Fenomena Femisida, Komnas Perempuan Ungkap Siapa yang Rentan Jadi Korban