Dialami Titiek Puspa, Kenali Faktor Risiko Pecah Pembuluh Darah pada Perempuan Usia Lanjut

By Arintha Widya, Jumat, 28 Maret 2025

Titiek Puspa dibawa ke rumah sakit, kenali faktor risiko pecah pembuluh darah pada lansia.

Parapuan.co - Selebriti senior Titiek Puspa dilarikan ke rumah sakit karena pecah pembuluh darah pada Kamis (27/3/2025). Akibat kondisi tersebut Titiek Puspa harus menjalani operasi dan perawatan intensif.

Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan terjadi pada sistem kardiovaskular yang dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah, terutama pada perempuan lanjut usia. Faktor-faktor ini dapat berasal dari perubahan alami akibat penuaan maupun faktor yang dapat dimodifikasi melalui gaya hidup sehat.

Yuk, kenali kondisi pecah pembuluh darah dan faktor risikonya pada orang lanjut usia sebagaimana melansir Medline Plus di bawah ini!

Perubahan pada Jantung dan Pembuluh Darah Akibat Penuaan

Pembuluh darah menjadi lebih kaku dan kurang fleksibel akibat perubahan pada jaringan ikat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan risiko aneurisma (pelebaran pembuluh darah yang dapat pecah).

Baroreseptor, yang berfungsi mengatur tekanan darah, menjadi kurang sensitif seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah yang tidak stabil dan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah, terutama di otak (stroke hemoragik).

Kapiler mengalami penebalan yang mengurangi efisiensi pertukaran oksigen dan nutrisi. Akibatnya, jaringan tubuh, termasuk otak, dapat mengalami kerusakan akibat kurangnya suplai darah.

Hipertensi sering terjadi pada perempuan lanjut usia akibat perubahan struktur pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah.

Seiring bertambahnya usia, dinding jantung menebal dan volume darah yang dipompa menjadi lebih sedikit. Hal ini dapat meningkatkan beban kerja jantung dan memicu kondisi yang dapat berdampak pada pembuluh darah, seperti gagal jantung dan aritmia.

Baca Juga: Dialami Emilia Contessa, Bagaimana Risiko Gagal Jantung pada Perempuan?