Parapuan.co - Memilih nama untuk si kecil adalah salah satu keputusan penting yang dihadapi setiap orang tua. Nama bukan hanya sekadar identitas, tetapi harapan dari orang tua yang menyertainya.
Lalu, kapan bayi mulai mengenali namanya? Ternyata, dalam beberapa bulan pertama kehidupannya ia mungkin sudah mengenali nama mereka.
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, mereka mulai memahami bahwa suara-suara tertentu memiliki makna, termasuk nama mereka sendiri. Mengutip Healthline dan penelitian dari Elsevier, berikut tahapan bayi mengenali namanya:
Usia 0-3 bulan: Respons Terhadap Suara
Pada usia ini, bayi memang belum memahami konsep nama secara kognitif, tetapi mereka sudah mulai mengenali dan merespons suara-suara yang familiar di lingkungan sekitarnya, terutama suara sang ibu.
Respons tersebut terjadi karena sejak dalam kandungan, bayi telah terbiasa mendengar suara ibu, sehingga saat lahir pun suara itu tetap menjadi suara yang paling dikenali dan menenangkan bagi mereka. Bayi usia 0–3 bulan bisa menunjukkan reaksi seperti menoleh, terdiam tiba-tiba, berkedip, bahkan tersenyum saat mendengar suara yang sudah akrab di telinga mereka.
Studi dalam bidang neurosains menunjukkan bahwa area otak yang berkaitan dengan pengolahan suara dan memori sudah mulai aktif sejak bayi baru lahir, sehingga pengalaman mendengar memiliki peran penting dalam tahap awal pengenalan identitas suara, termasuk nama mereka di bulan-bulan selanjutnya.
Usia 4-6 bulan: Awal Mengenali Nama
Di usia ini, bayi mulai menunjukkan pemahaman bahwa suara-suara tertentu yang sering diulang, seperti nama mereka, memiliki arti khusus. Mereka tidak hanya mendengar, tetapi mulai memperhatikan dan mengaitkan suara tersebut dengan pengalaman yang menyenangkan atau perhatian dari orang-orang terdekat.
Saat namanya dipanggil dengan nada lembut dan penuh kasih, bayi akan menoleh atau tersenyum karena mulai mengenali nama sebagai sesuatu yang bermakna dan akrab. Pengulangan nama dalam aktivitas sehari-hari membantu bayi mengaitkan suara itu dengan dirinya, membentuk rasa aman dan awal kesadaran akan identitasnya.
Baca Juga: Inspirasi 20 Nama Bayi dengan Sentuhan Futuristik yang Unik
Usia 6-9 bulan: Respons Lebih Jelas
Pada tahap ini, bayi semakin menyadari bahwa nama adalah panggilan khusus yang ditujukan untuk mereka. Mereka akan lebih sering menoleh, tersenyum, atau mengeluarkan suara sebagai respons ketika mendengar namanya dipanggil. Selain itu, mereka mulai mengaitkan nama tersebut dengan perhatian dan kehangatan dari orang-orang terdekat, seperti pelukan, senyuman, atau kontak mata.
Usia 9-12 bulan: Memahami Nama sebagai Identitas
Di usia ini, bayi mulai memahami bahwa nama mereka adalah bagian dari identitas mereka. Mereka bisa membedakan antara panggilan dan kata-kata lain yang sering mereka dengar. Ketika nama mereka disebut, mereka biasanya menunjukkan reaksi yang lebih kuat dibandingkan saat mendengar kata lain, seperti menoleh dengan cepat, memperhatikan sumber suara, atau tersenyum.
Respons ini menunjukkan bahwa bayi telah mengaitkan suara nama mereka dengan diri sendiri dan orang-orang terdekat yang sering memanggil mereka. Hal ini menjadi dasar penting dalam perkembangan bahasa awal dan membangun relasi sosial yang erat dengan lingkungan sekitar.
Pada dasarnya, setiap bayi berkembang dalam kecepatan berbeda. Ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa cepat bayi mengenali namanya. Faktor pertama adalah frekuensi penggunaan nama. Bayi yang sering mendengar namanya dalam berbagai konteks cenderung lebih cepat mengenalinya. Pengulangan konsisten sangat membantu dalam membangun asosiasi tersebut.
Interaksi sosial juga memegang peran penting. Bayi yang sering diajak berbicara, disentuh, dan diajak bermain sambil dipanggil namanya akan membangun koneksi lebih cepat antara nama dan diri mereka sendiri. Kehangatan dan ekspresi emosional dari orang tua memperkuat respons bayi terhadap panggilan nama.
Nada suara dan ekspresi wajah saat menyebut nama juga sangat berpengaruh. Bayi sangat sensitif terhadap intonasi suara. Nada yang lembut, hangat, dan penuh kasih membuat mereka merasa aman juga nyaman, sehingga si kecil lebih terbuka untuk mengenali suara tersebut secara emosional bahkan kognitif.
Untuk membantu bayi mengenali namanya, orang tua bisa mulai dengan sering menyebut nama dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Misalnya, saat memberi makan, mengganti popok, atau mengajaknya bermain. Gunakan nama bayi dalam kalimat-kalimat sederhana dan penuh kasih.
Baca Juga: Mengenal Istilah Baru Pola Asuh Fafo Parenting, Akankah Jadi Tren?
Menggunakan nada suara yang ceria dan ekspresif juga sangat disarankan. Bayi merespons suara yang membawa emosi positif. Saat menyebut nama, tunjukkan ekspresi wajah yang hangat dan antusias agar bayi merasa senang setiap kali mendengarnya.
Bermain sambil menyebut nama bayi juga sangat efektif. Misalnya, saat bermain cilukba atau menunjuk benda, selipkan nama bayi dalam permainan tersebut. Ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga membantu bayi mengaitkan nama dengan pengalaman positif.