Parapuan.co - Prosedur pembedahan yang kita ketahui selama ini biasanya mengharuskan pasien tertidur selama operasi. Berarti, pasien menggunakan bius total.
Sebelum tindakan dimulai, calon pasien dengan bius total biasanya diharuskan untuk berpuasa beberapa jam sebelumnya. Setelahnya, pasien juga diharapkan bisa beristirahat selama beberapa hari untuk pemantauan.
Berbicara tentang pembedahan, khususnya operasi yang terkait dengan jari tangan dan pergelangan lainnya, kini ada metode WALANT. Dokter Oryza Satria, Sp. OT, (K), dalam acara diskusi media Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), menjelaskan seputar tentang WALANT.
WALANT merupakan kependekan dari wide awake local anesthesia no tourniqet. Berbeda dengan bius total, metode ini memungkinkan pasien tetap bangun saat tindakan dilakukan.
Pada dasarnya, penggunaan anestesi lokal dengan epinefrin dalam pembedahan bukan hal baru. Sayangnya, ada kekhawatiran penggunaan epinefrin pada ekstrimitas distal (jari, tangan, kaki) dapat menyebabkan nekrosis atau pembusukan.
Kemudian, Dr. Donald H. Lalonde, seorang ahli bedah plastik dari Kanada, dalam serangkaian studi klinis menunjukkan bahwa epinefrin dalam dosis aman tidak menyebabkan nekrosis jaringan sehingga WALANT diperkenalkan.
Sebenarnya, mengapa tanpa bius total, operasi lokal dengan WALANT disebut lebih menguntungkan?
Masih dalam acara yang sama, Dokter Oryza menyebutkan bahwa WALANT memungkinkan pasien tetap sadar sehingga bisa dilibatkan dalam tindakan. Pasien bisa melihat langsung prosedur tanpa merasa dibohongi.
"Selain itu, waktu pemulihan juga lebih cepat. Jadi karena bius lokal, selesai screening, pasien sudah bisa pulang," ujar Dokter Oryza.
Baca Juga: Dokter Jelaskan Batas Usia Ideal Perempuan Ikut Program Bayi Tabung