Tantangan Memberi Literasi Finansial pada Anak Remaja di Era Cashless

By Arintha Widya, Sabtu, 19 April 2025

Pentingnya memberikan literasi finansial untuk remaja di era cashless.

Parapuan.co - Kawan Puan, di era cashless seperti sekarang, uang bisa berpindah tangan hanya dengan satu sentuhan atau gesekan. Meski praktis, budaya ini juga menghadirkan tantangan besar bagi orang tua, yakni tentang bagaimana mengajarkan anak remaja mengelola uang saat semuanya serba digital dan cepat?

Menurut survei terbaru dari Greenlight, remaja saat ini cenderung menghabiskan uang untuk gaya hidup berbasis teknologi. Sepanjang 2024, misalnya, remaja Amerika menghabiskan sekitar USD 71 juta (sekitar Rp1,1 triliun) hanya untuk belanja di Amazon—nyaris USD 20 juta (sekitar Rp320 miliar) lebih banyak dibandingkan toko fisik lainnya.

Selain itu, mereka juga membelanjakan USD 45 juta (sekitar Rp720 miliar) di aplikasi pengantaran makanan DoorDash dan USD 17 juta (sekitar Rp272 miliar) di Sephora. Tidak heran jika tantangan mengajarkan literasi finansial pada anak remaja di zaman sekarang lebih sulit.

Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan agar anak tetap melek keuangan di era cashless? Berikut informasinya sebagaimana dikutip PARAPUAN dari Parents!

Tantangan Mengajarkan Literasi Finansial pada Remaja

Tren ini mencerminkan betapa mudahnya remaja terjerumus dalam pengeluaran impulsif, terutama karena kemudahan transaksi dan pengaruh media sosial. Jennifer Seitz, Direktur Edukasi Greenlight, menyebut bahwa pekerjaan musim panas tak hanya soal mendapat gaji, tetapi juga "memberi pengalaman langsung tentang cara mengatur uang, menetapkan tujuan, dan membuat keputusan yang penuh pertimbangan".

"Ketika remaja bekerja untuk menghasilkan uang sendiri, bukan hanya menerima dari orang tua, mereka benar-benar melihat betapa cepat uang bisa habis jika tidak direncanakan dengan baik," kata Jennifer Seitz. "Mereka juga mulai mengembangkan kebiasaan sehat seperti menabung untuk tujuan jangka pendek dan panjang, mengatur anggaran, dan berpikir dua kali sebelum membeli sesuatu secara impulsif."

Dengan akses pembelian hanya satu sentuhan dan tren baru muncul setiap hari, remaja semakin terdorong untuk berbelanja tanpa berpikir panjang. "Perubahan ke arah kemudahan dan pengeluaran gaya hidup ini menekankan betapa pentingnya pendidikan finansial saat ini," lanjut Seitz.

Mengapa Remaja Perlu Mencari Pengalaman Menghasilkan Uang?

Baca Juga: Cara Mengelola Uang Angpao Anak Biar Lebih Bermanfaat untuk Masa Depan