Parapuan.co - Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini merupakan salah satu pahlawan Indonesia yang dikenal atas perjuangannya dalam mewujudkan kesetaraan pada perempuan. Walaupun berlangsung cukup singkat, perjuangan Kartini untuk mewujudkan emansipasi begitu luar biasa.
Hal utama yang diperjuangkan Kartini bagi kehidupan perempuan Indonesia adalah kesetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki dalam aspek kehidupan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.
Langkah ini dilakukan Kartini karena pada masa itu, perempuan dianggap lemah dan tidak berhak mendapatkan pendidikan, bekerja, bahkan memiliki kedudukan dalam masyarakat. Perempuan hanya dijadikan 'budak' dalam rumah tangga saja.
Perjuangan Kartini memberikan pengaruh besar bagi kebangkitan perempuan Indonesia, bahkan sampai saat ini. Berikut perjuangan yang dilakukan oleh RA Kartini untuk perempuan Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber.
Memutus Tradisi Patriarki
RA Kartini tumbuh pada masa tradisi patriarki dan kolonialisasi yang begitu kental. Tradisi inilah yang membuat kaum perempuan begitu sulit untuk berkembang, apalagi bergerak maju.
Meski Kartini menjadi salah satu perempuan yang beruntung mendapatkan pendidikan karena ayahnya merupakan Bupati Jepara Raden Mas Sosroningrat, namun ibunya bukanlah keturunan darah biru, sehingga tidak menerima privilege bangsawan.
Ibu Kartini, Ngasirah, memang istri pertama Raden Mas Sosroningratan. Tetapi yang menjadi 'istri utama' adalah Woerjan karena ia merupakan keturunan raja Madura, Ngasirah bahkan memanggil anak-anaknya sendiri dengan sebutan ndoro yang berarti majikan.
Sementara anak-anak Ngasirah diharuskan memanggil ibunya dengan sebutan yu, panggilan untuk perempuan abdi dalem. Meski demikian, Kartini menolak memanggil ibunya yu dan tetap memanggil Ngasirah dengan ibu.
Baca Juga: Semasa Hidup, Ini 3 Makanan Nusantara yang Jadi Favorit RA Kartini