Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa bayi terlahir tanpa tempurung lutut? Atau sebagian dari kamu mungkin pernah mendengar tentang bayi belum mempunyai tempurung di lututnya saat mereka lahir.
Sekilas mungkin terdengar aneh, tapi ada penjelasan ilmiah di balik pernyataan ini dan bukan sebatas mitos. Yuk, simak penjelasan apakah bayi punya tempurung lutut atau tidak seperti melansir Healthline!
Bayi Lahir dengan Tempurung Lutut yang Belum Keras
Secara medis, bayi memang memiliki tempurung lutut (patella), namun bentuknya bukan tulang keras seperti pada orang dewasa, melainkan terbuat dari tulang rawan (kartilago). Tulang rawan ini bersifat lebih lunak dan fleksibel dibandingkan tulang biasa, sehingga lebih aman saat bayi melewati proses persalinan.
Jika bayi lahir dengan tempurung lutut yang sudah berupa tulang keras, hal ini bisa menimbulkan risiko cedera baik bagi bayi maupun ibu saat proses melahirkan. Kartilago yang lunak juga memudahkan bayi bergerak bebas saat mulai belajar merangkak dan berjalan.
Kapan Tempurung Lutut Bayi Menjadi Tulang?
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Pada anak-anak, proses ini mulai terjadi perlahan antara usia 2 hingga 6 tahun, dan akan terus berkembang hingga usia 10–12 tahun, saat tempurung lutut benar-benar terbentuk sempurna sebagai tulang keras.
Sebagian kecil kartilago tetap tersisa, dan sebagian lainnya menjadi jaringan lemak (fat pad) di sekitar lutut.
Risiko yang Bisa Terjadi Saat Perkembangan Lutut
Baca Juga: Apa Itu Second Night Syndrome Bayi Baru Lahir? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya