Apa yang Sebaiknya Dikenakan Perempuan saat Wawancara Kerja?

By Saras Bening Sumunar, Rabu, 23 April 2025

Cara perempuan berpakaian saat wawancara kerja.

Parapuan.co Wawancara kerja bukan hanya tentang bagaimana kamu menjawab pertanyaan, tetapi juga bagaimana membentuk kesan pertama yang kuat dan positif. Salah satu faktor penting yang sering kali menjadi penentu keberhasilan dalam wawancara adalah cara kamu berpakaian.

Meski kemampuan dan pengalaman menjadi prioritas, tampilan visual yang mencerminkan kesiapan, keseriusan, dan profesionalisme bisa sangat memengaruhi penilaian perekrut terhadap dirimu.

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, mungkin ada banyak kandidat dengan kualifikasi mirip. Oleh karena itu, penampilan bisa menjadi elemen pembeda. Apalagi dalam wawancara kerja pertama, di mana pewawancara belum mengenal kamu sama sekali, pakaian yang dipilih bisa berbicara banyak tentang dirimu sebelum kamu sempat membuka mulut.

Tak jarang, cara berpakaian menjadi bagian dari komunikasi nonverbal yang sangat kuat. Namun, masih banyak pencari kerja yang bingung bahkan meremehkan pentingnya berpakaian dengan tepat saat wawancara.

Apakah harus selalu formal, warna pakaian, hingga bagaimana menyesuaikan pakaian dengan budaya perusahaan. Semua pertanyaan itu wajar muncul, terutama jika ini adalah pengalaman pertamamu masuk ke dunia profesional.

Untuk memberikan tampilan percaya diri dan profesional, ada beberapa panduan berpakaian untuk wawancara kerja sebagaimana dikutip dari laman Coursera. Yuk, kita simak uraian lengkapnya Kawan Puan!

1. Kenali Budaya Perusahaan Terlebih Dulu

Sebelum menentukan pakaian yang akan kamu kenakan, langkah pertama ialah melakukan riset kecil-kecilan tentang budaya perusahaan tempat kamu melamar.

Apakah perusahaan tersebut memiliki budaya kerja yang konservatif seperti di dunia perbankan dan hukum, ataukah lebih santai seperti di perusahaan startup teknologi.

Baca Juga: 'Kebohongan' saat Wawancara yang Bikin Kamu Diterima Kerja, Penasaran?

Jika perusahaan bersifat formal, maka mengenakan setelan jas untuk pria atau blazer dan rok (bisa celana panjang) dengan warna netral adalah pilihan yang paling aman.

Apabila perusahaan cenderung santai, kamu tetap harus berpakaian rapi, tetapi tidak harus terlalu kaku. Misalnya, mengenakan kemeja kasual dan celana bahan.

2. Pilih Warna dan Model yang Netral dan Profesional

Warna pakaian memiliki peran besar dalam membentuk persepsi. Warna gelap seperti hitam, biru navy, dan abu-abu sering dikaitkan dengan profesionalisme, ketegasan, dan kepercayaan diri.

Sedangkan, warna terang atau mencolok sebaiknya dihindari, kecuali jika kamu melamar di industri kreatif di mana ekspresi pribadi lebih diterima. Model pakaian juga harus sederhana dan tidak terlalu mencolok.

Hindari potongan pakaian yang terlalu ketat atau terlalu longgar karena bisa mengganggu kenyamanan serta kesan yang ingin kamu tampilkan.

3. Jaga Kebersihan dan Detail Pakaian

Pakaian bersih dan disetrika dengan rapi adalah hal mutlak. Jangan pernah mengabaikan detail kecil seperti kancing yang hilang, kerah yang kusut, atau sepatu kotor. Hal-hal ini menunjukkan seberapa serius kamu mempersiapkan diri. Sebagai informasi, pewawancara bisa menangkap kesan bahwa kamu ceroboh atau kurang teliti hanya karena satu detail kecil pada pakaianmu.

4. Sesuaikan Aksesori dengan Kesederhanaan

Kawan Puan, hindari mengenakan aksesori berlebihan seperti anting-anting besar, gelang yang berisik, atau makeup mencolok. Tujuannya adalah agar perhatian pewawancara tetap fokus pada kemampuan dan jawabanmu, bukan pada aksesorimu.

5. Perhatikan Kebersihan dan Penampilan Secara Keseluruhan

Rambut harus tertata rapi, kuku bersih, dan bau badan harus netral atau minimal tidak mengganggu. Hindari menggunakan parfum yang terlalu menyengat. 

Baca Juga: 7 Cara Efektif Memperkenalkan Diri Saat Wawancara Kerja dan Contoh Kalimatnya

(*)