Parapuan.co - Menjaga kesehatan tubuh sudah menjadi keharusan bagi setiap orang. Tetapi ketika berbicara tentang kesehatan reproduksi perempuan, perhatian dan kesadaran harus diberikan secara lebih serius dan menyeluruh.
Sistem reproduksi perempuan tidak hanya berperan penting dalam kemampuan untuk memiliki keturunan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan secara keseluruhan, termasuk keseimbangan hormonal, kesehatan mental, dan kualitas hidup sehari-hari.
Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum memahami betapa pentingnya melakukan cek kesehatan reproduksi secara rutin. Bahkan seringkali menunda-nunda pemeriksaan karena merasa tidak ada keluhan berarti, kurangnya informasi yang akurat, atau ketakutan akan hasil yang tidak diharapkan.
Padahal, melakukan cek kesehatan reproduksi bukan hanya tentang mendeteksi masalah ketika gejala muncul, melainkan lebih kepada tindakan preventif untuk menjaga organ reproduksi tetap sehat, mendeteksi penyakit secara dini, dan meningkatkan peluang pengobatan yang efektif.
Dengan memahami pentingnya pemeriksaan ini, kamu bisa mengambil langkah nyata untuk menjaga dirimu tetap sehat, mencegah berbagai gangguan serius seperti kanker serviks, kanker ovarium, endometriosis, hingga infertilitas.
Menurut rekomendasi dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perempuan disarankan untuk mulai melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi sejak usia remaja, sekitar usia 13–15 tahun, terutama untuk edukasi awal tentang kesehatan reproduksi. Namun, frekuensi pemeriksaan secara menyeluruh biasanya dimulai ketika perempuan telah aktif secara seksual atau memasuki usia 21 tahun.
Hal ini juga disampaikan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Siloam Mampang, dr. Chakti Ari Swastika Sp.OG dalam rangkaian acara Kartini Kini 2025 pada sesi diskusi Wellbeing Talk Fun yang bertajuk "#DengarkanTubuhmu: Medical Check Up dalam Berbagai Fase Kehidupan Perempuan" pada Kamis (24/5/2025) yang diadakan PARAPUAN.
Lantas, seberapa sering perempuan harus melakukan cek kesehatan reproduksi?
"Dari pedoman yang direkomendasikan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists, setiap tahunnya perempuan disarankan untuk melakukan cek kesehatan reproduksi," ujar dokter Chakti. Walau demikian, tidak masalah jika frekuensi pemeriksaan lebih sering dilakukan atau secara konsisten.
Baca Juga: Ahli Beberkan Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi bagi Perempuan di Kartini Kini 2025
"Tapi kalau mau lebih, misalnya setahun dua kali pun sangat boleh diperiksakan ke dokter obgyn," imbuhnya. Selain itu, rutin memeriksakan kesehatan reproduksi juga bisa membuat peluang kesembuhan jauh lebih tinggi.
Kartini Kini 2025 membahas pentingnya kesehatan reproduksi perempuan.
"Deteksi dini sangat penting, agar kamu mengetahui ada masalah kesehatan atau tidak dalam organ reproduksi. Sehingga penanganannya lebih cepat juga," jelas dr. Chakti. Lebih jauh, perempuan sebaiknya mulai mengenal pemeriksaan kesehatan reproduksi sejak usia muda, khususnya remaja.
"Sebisa mungkin dirutinkan dan secara spesifik perempuan itu ada fase-fase untuk melakukan medical check up, bisa dimulai dari usia 10 sampai 15 tahun," jelasnya.
Mengapa pemeriksaan kesehatan reproduksi penting untuk perempuan?
Melakukan cek kesehatan reproduksi secara rutin dapat memberikan banyak manfaat besar bagi kesehatan perempuan seperti:
Deteksi Dini Penyakit: Semakin dini suatu penyakit terdeteksi, seperti kanker serviks atau endometriosis, semakin besar peluang kesembuhan dan keberhasilan pengobatan.
Pencegahan Komplikasi: Banyak gangguan reproduksi yang bisa berkembang tanpa gejala yang jelas. Pemeriksaan rutin dapat mencegah komplikasi jangka panjang.
Perencanaan Kesehatan Masa Depan: Jika kamu berencana untuk memiliki anak, pemeriksaan rutin membantu memastikan sistem reproduksi dalam kondisi optimal.
Edukasi Pribadi: Setiap kunjungan ke dokter kandungan adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang tubuhmu, mengenal tanda-tanda yang perlu diwaspadai, dan memahami pilihan pencegahan.
Baca Juga: Kartini Kini 2025, 3 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Ini Perlu Dilakukan Perempuan
(*)