Parapuan.co – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Botani Terapan memberikan 11 spesies tanaman langka kepada Martha Tilaar Group
Kesebelas tanaman langka tersebut diserahkan oleh Kepala Pusat Riset Botani Terapan BRIN Andes Hamuraby Rozak kepada CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar pada Rabu (8/5/2024).
Andes mengatakan, kesebelas tanaman langka tersebut terdiri dari atas Calliandra, Chestnut, Culilawan Bark, Rainbow Eucalyptus, Red Wood, Arabica Coffee, Fragrant Ginger, Red Meranti, Syzygium, Teijsmanniodendron, dan Cassine. Adapun total yang diberikan sejumlah 83 tanaman.
Nantinya, tanaman-tanaman langka ini akan ditanam dan dibudidayakan di Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar yang berlokasi di Parung Kuda, Sukabumi.
“Kami berharap tanaman langka yang kami serahkan kepada Martha Tilaar Group bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Kampoeng Djamoe Organik. Semoga keberadaan tanaman tersebut di sini bisa lestari dan terjaga,” jelas Andes.
Sebagai informasi, KaDO Martha Tilaar merupakan lokasi penanaman tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA) yang dimiliki oleh anak perusahaan Martha Tilaar Group, PT Martina Berto Tbk.
Selanjutnya, PT Martina Berto Tbk melalui Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) melakukan riset terhadap tanaman-tanaman tersebut untuk dikembangkan menjadi bahan baku kosmetik natural yang aman dan memiliki efektivitas, diantaranya bernama Ekstrak Plantasens Berto.
Untuk mengenalkan kekayaan alam Indonesia dan memperluas pemasaran ekstrak Plantasens Berto ke mancanegara, PT Martina Berto Tbk juga bermitra dengan Clariant, salah satu perusahaan global yang menyuplai bahan baku terbesar di dunia.
Sementara itu, CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar mengaku bersyukur karena Martha Tilaar Group telah diberi kepercayaan untuk membudidayakan kesebelas tanaman langka tersebut.
Cek berita terbaru Martha Tilaar