Parapuan.co - Salah satu hal yang ditakutkan semua orangtua pada anaknya adalah tindak pelecehan seksual.
Mirisnya, di zaman sekarang ini segalanya menjadi mungkin.
Namun, tidak hanya 'penjahat' atau kriminal bertampang seram saja yang bisa menjadi seorang pelaku pelecehan seksual.
Bisa jadi orang yang kamu kenal maupun percaya melakukannya.
Disinilah proses grooming akan terjadi, di mana si predator akan mendekati keluarga, teman-teman, dan lingkungan si anak agar dipercayai dan dianggap baik, sebelum mereka melakukan aksi kejinya.
Baca Juga: Heboh Kasus Aisha Wedding, Kenali Dampak Psikologis Pernikahan Anak
Dilansir dari artikel Lifestyle Kompas, grooming, menurut ilmu psikologi, adalah tahap pendekatan untuk menguasai dan mendapat rasa percaya dari calon korban.
Jika seseorang melakukan gejala-gejala grooming, kamu harus waspada karena si predator ini bisa saja sedang melancarkan aksinya dan menjadikan anak sebagai target.
Semua Bisa Jadi Korban
Menurut Allure.com, tidak ada orang yang bebas dari ancaman menjadi korban grooming, termasuk anak di bawah umur.
Karena mereka masih polos dan naif, mereka menjadi sasaran yang empuk.
Marlowe Garrison, konselor seks dan penulis mengatakan, "Grooming dapat terjadi di segala umur, dan ini ada hubungannya dengan kepolosan, rasa tidak percaya diri, agama, dan budaya. Ini berawal dari menarget orang yang lemah, dan kemudian membangun rasa percaya."
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Gadget Bisa Pengaruhi Kemampuan Bicara dan Sosial Anak
Sering Berawal dari Pertemanan
Predator tidak akan langsung melancarkan aksinya karena kini mereka lebih pintar.
Mereka memulai dari membangun pertemanan.
Ketika kita posting sesuatu di media sosial, mereka akan mempelajari apa yang kita sukai dan yang kita tidak sukai.
Dawn Michael, konselor seksualitas mengatakan kepada Allure.com, "khususnya untuk remaja muda atau orang dewasa muda, mereka harus hati-hati dengan informasi yang mereka tulis di luar sana, karena siapapun akan bisa mengaksesnya dan menggunakannya untuk mencoba berteman dengan mereka; dan disitulah biasanya grooming dimulai."
Serba Rahasia!
Biasanya, predator akan menyuruh korbannya untuk merahasiakan hubungan dan aktivitas mereka.
Baca Juga: Punya Khasiat Ajaib, Rutinlah Bakar Daun Salam di dalam Ruangan dan Rasakan Manfaatnya
Alasan untuk merahasiakan hubungan ini bisa membuat si korban merasa spesial, dan kemudian patuh dalam menjaga rahasia ini.
Marlow Garrison mengatakan ke Allure.com, si predator atau groomer ini akan berusaha memisahkan korban dari orang-orang yang peduli padanya.
Mengisolasi korban dari orang terdekatnya membuatnya lebih mudah untuk mengontrol si korban.
Kita harus memperhatikan tanda sekecil apapun pada anak kita.
Jika ada orang lebih tua yang dekat dengan dia dengan porsi yang tidak pantas, baiknya diteliti lebih baik.
Baca Juga: 3 Kunci Jalani Hubungan Jarak Jauh, Buktikan LDR Bukanlah Sebuah Mimpi Buruk
Menurut Dr Phillip Calvin McGraw, PhD, psikolog terkenal dan pembawa acara televisi Dr Phil, "tidak seharusnya seorang anak menganggap orang lain lebih baik dari orangtunya. Jadikan ini sebagai wawasan dan bahan untuk mengoreksi diri Anda demi menjauhkan anak dari predator seksual."
(*)