Parapuan.co – Hampir setiap hari kita temukan berbagai tren busana terbaru hingga terciptalah era fast fashion.
Bahkan, banyak desainer dan perusahaan garmen yang merilis tren pakaian tiada henti.
Hal ini tidak hanya berdampak baik bagi perkembangan mode, tapi juga dampak buruk terhadap lingkungan.
Pasalnya, seiring dengan perkembangan mode pakaian cepat, limbah sisa produksi pun makin menggunung.
Baca Juga: Mengenal Istilah Slow Fashion, Langkah Mudah Mengurangi Limbah Pabrik
Nah, dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional 2021 atau International Women’s Day, UNIQLO Indonesia bersama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) meluncurkan proyek kerjasama bertajuk Upcycling Project atau Proyek Daur Ulang.
Tujuannya untuk mengurangi limbah fashion, sekaligus memberdayakan pengungsi perempuan di Hari Perempuan Internasional.
Dalam siaran persnya, UNIQLO Indonesia menyampaikan bahwa di lebih dari satu abad perayaan International Women’s Day, justru masih banyak perempuan yang berada di dalam situasi rentan.
Oleh karena itu, UNIQLO Indonesia memperkuat kerja samanya dengan UNHCR dan meluncurkan Upcycling Project.
Upcycling atau daur ulang adalah tindakan menggunakan kembali bahan limbah fashion dan hal-hal lain yang tidak lagi digunakan. Bahan tersebut kemudian diubah agar menjadi benda bernilai guna.
Dalam Upcycling Project-nya bersama dengan UNHCR, UNIQLO Indonesia menggunakan denim dan sisa kain setelah proses hemming atau pemotongan bahan dari toko-toko, untuk menghasilkan barang bernilai.
“Upcycling Project ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap lingkungan, komunitas, dan pemberdayaan perempuan melalui UNHCR. Caranya, dengan melibatkan pengungsi perempuan untuk memproduksi berbagai barang aksesori yang menggunakan sisa kain dari toko-toko UNIQLO. Tujuannya guna mendukung berbagai keterampilan, mendorong mereka belajar dan berkembang.” Ungkap Yugo Shima, Co-Chief Operating Officer PT. Fast Retailing Indonesia.
Bahan sisa denim dari tempat produksi di toko-toko UNIQLO Indonesia dikumpulkan dan didaur ulang.
Bersama dengan UNHCR dan mitra pelaksananya, Liberty Society, UNIQLO Indonesia mengajak pengungsi perempuan memproduksi aksesori, kantong, dan tempat kartu dari bahan daur ulang denim bekas tersebut.
Selanjutnya oleh Liberty Society, hasil penjualan diinvestasikan kembali untuk memberi manfaat lebih lanjut bagi para perempuan.
Manfaat tersebut antara lain adalah dengan meningkatkan jam kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. (*)
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2021, Jokowi: Semua Setara Memberi Warna Bagi Peradaban