Parapuan.co - Ada beberapa tipe kepribadian manusia.
Secara umum tipe kepribadian ini dibagi menjadi introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Ekstrovert, dalam buku Psychological Types karya psikolog Carl Jung, didefinisikan sebagai orang-orang yang senang berada di antara banyak orang.
Baca Juga: Posisinya di Acara Lamaran Jadi Sorotan, Beda Penampilan Krisdayanti dan Ashanty Saat Dampimgi Aurel
Pada umumnya, mereka yang ekstrovert memiliki keinginan yang kuat terhadap pengalaman baru yang menarik, hubungan sosial dan kesempatan memimpin.
Sedangkan introvert disebut sebagai orang-orang yang lebih suka menyendiri dalam beberapa kegiatan kreatif, seperti membaca atau menggambar.
Ada pula ambivert, yakni mereka yang memiliki karakter ekstrovert dan introvert.
Dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada orang yang introvert dan ekstrovert.
Sayangnya, individu yang introvert cenderung dinilai buruk, terutama di dunia kerja.
Pasalnya, banyak anggapan bahwa sifat tertutup dalam diri interovert membuat mereka menjadi sulit diajak bekerjasama.
Bahkan, banyak mitos bernada sumbang terhadap pekerja introvert.
Padahal, mitos seperti itu belum tentu benar dan merusak citra orang introvert pada umumnya dan pekerja introvert pada khususnya.
Simak mitos keliru mengenai pekerja introvert berikut, seperti dilansir dari situs Enterprisersproject.com, untuk memahami bahwa mereka adalah pekerja berkualitas.
Baca Juga: Jangan Sepelekan 6 Manfaat Magang Bagi Pengembangan Karier Masa Depan!
Introvert Tidak Punya Keterampilan Sosial
Introvert tidak melulu malu atau selalu menghindari situasi sosial.
Mereka sesungguhnya mahir berbicara di depan umum, bersosialisasi, bahkan membangun jejaring sosial.
Mereka sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya dan mampu membaca situasi karena kepekaannya itu.
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar menunjukkan bahwa introvert memiliki keterampilan sosial dan mampu beradaptasi dengan sekelilingnya.
Introvert Tidak Bisa Memimpin dengan Baik
Menurut Enterprisersproject.com, penulis Susan Cain mengungkapkan bahwa banyak pemimpin yang introvert.
Hal tersebut Susan tuangkan dalam bukunya yang berjudul Quiet: The Power of Introverts in a World that Can’t Stop Talking (2013).
Banyak Chief Executive Officer (CEO) maupun eksekutif senior lainnya yang introvert namun terbukti mampu memimpin orang lain dengan baik.
Sebut saja pejuang antikekerasan Mahatma Gandhi serta salah satu pendiri mesin pencari raksasa Google, Larry Page.
Kepribadian mereka yang introvert membiasakan mereka berpikir sebelum bicara sehingga membantu menyelesaikan konflik dalam bekerja.
Tak heran, pemimpin introvert umumnya menampilkan performa dan hasil kerja yang lebih baik dibandingkan pemimpin ekstrovert.
Baca Juga: Tak Perlu Keluar Uang, 3 Kursus Online Digital Marketing Ini Gratis!
Introvert Tidak Suka Berbicara atau Berkontribusi dalam Tim
Kecenderungan introvert untuk berpikir sebelum bicara bukan berarti mereka pendiam dan enggan melontarkan sepatah kata pun.
Mereka hanya butuh waktu untuk berpikir dan membangun argumen, baru kemudian mengungkapkan isi kepalanya.
Mereka terbiasa berpikir matang dan menyeluruh, tidak setengah-setengah.
Hal ini dapat bertolak belakang dari pekerja ekstrovert yang cenderung mendominasi diskusi atau rapat karena banyak bicara.
Jadi, ketika mengadakan rapat atau diskusi kerja, berikanlah waktu kepada semua pekerja untuk berpikir dan mengungkapkan pendapatnya secara adil.
(*)