Parapuan.co – Kondisi kulit yang terasa kasar, tidak merata, ketat, kencang, bersisik, bahkan mengelupas sering dianggap karena kering.
Kalau melihat kondisinya sih, memang hal tersebut menunjukkan kalau kulit kita kering.
Tapi jangan salah, selain kering, kondisi kulit yang disebutkan seperti tadi bisa juga menjadi tanda kalau dehidrasi.
Lo, memang apa bedanya?
Baca Juga: 5 Langkah Perawatan Wajah Agar Selalu Awet Muda, Lakukan Setiap Hari
Melansir Newbeauty.com, seorang dokter kulit CA, Ava Shamban, MD, menerangkan seperti apa kondisi kulit yang kering.
"Kalau kamu memiliki kulit kering, maka jumlah sebum atau minyak yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari biasanya. Kamu pun kekurangan yang namanya lipid alami untuk mempertahankan kelembapan.”
Sementara itu, dermatolog Fredric Haberman, MD mengatakan bahwa tidak seperti kulit kering, kulit yang mengalami dehidrasi mengalami kekurangan air, bukan minyak.
“Kulitmu mungkin memproduksi cukup minyak, tetapi kamu masih bisa mengalami dehidrasi kulit,” jelasnya.
“Dehidrasi akibat kekurangan air ini dikarenakan oleh kurangnya asupan air dalam konsumsi harian atau kulit memang tidak menyerap kelembapan dengan baik,” tambah Dr. Shamban.
Penyebab kulit kering dan dehidrasi
Di samping kondisi biologisnya yang berbeda, antara kulit kering dan dehidrasi pun disebabkan oleh hal-hal yang tidak sama.
“Saat kulit kita mengalami dehidrasi, hal tersebut paling sering disebabkan oleh iklim, AC dan pemasan ruangan, ketinggian, kurangnya perawatan kulit yang tepat, atau kafein yang berlebihan,” kata Dr. Shamban.
Di sisi lain, kulit kering pun bisa jadi disebabkan oleh pengaruh iklim.
Namun, ada faktor lainnya yang juga berpengaruh dalam membuat kulit kering semakin memburuk.
Baca Juga: Bibir Kering dan Pecah-pecah? Ikuti Tips Berikut untuk Kembalikan Kelembapannya
"Kulit kering juga diperburuk oleh iklim, tetapi usia, hormon, dan kerusakan akibat sinar matahari secara kumulatif ikut berpengaruh."
Ahli kulit Washington, D.C. Tina Alster, MD menyebutkan bahwa kulit kering adalah faktor genetik atau keturunan.
Di mana kondisi ini tidak dapat kita ubah, hanya bisa menerima dan merawatnya.
Untuk membedakan antara kulit kering dan dehidrasi, kamu bisa melihat kondisi kulit orang tua, saudara, atau anggota keluarga lain.
Sebab orang yang masih sedarah dengan kita, cenderung memiliki tipe kulit yang mirip, atau bahkan sama.
“Orang dengan kulit kering bisa memperhatikan apakah anggota keluarga mereka juga memiliki kondisi kulit yang sama,” katanya.
Bagaimana cara membedakannya
Untuk memastikan apakah kamu mengalami kondisi kulit kering atau dehidrasi, cara paling mudah adalah dengan melakukan tes cubit.
Tes cubit ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh kulit untuk kembali ke posisi semula setelah ditarik atau dicubit.
“Caranya dengan menjepit area kecil kulit di punggung tanganmu, kemudian tahan selama tiga detik, dan lepaskan. Jika kulit segera kembali ke posisinya, maka kamu tidak mengalami dehidrasi, hanya kering.”
Sementara itu, jika kamu mengalami kulit dehidrasi, maka kulit akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke posisi semula setelah dicubit.
“Jika perlu beberapa detik agar kulit kembali ke posisi semula setelah tes cubit, maka kulit dehidrasi mungkin penyebabnya,” jelas Dr Haberman.
Selain punggung tangan, tes ini juga bisa dilakukan pada bagian tubuh lain seperti perut, pipi, atau dada.
(*)
Baca Juga: Bukan Dimakan, Pisang Ternyata Ampuh Atasi Kulit Kering dengan Cara Seperti Ini