Parapuan.co – Kamu pasti pernah mendengar produk perawatan kulit berlabel ‘natural’, ‘organik’, dan ‘vegan’.
Tapi, apakah kamu juga sudah tahu beda antara ketiga produk tersebut?
Meski kedengarannya mirip, tapi sesungguhnya ada perbedaan signifikan di antara tiga jenis skincare tersebut, lo!
Perbedaan utamanya adalah kandungan bahan alami di dalamnya.
Baca Juga: Jangan Dibuang! Begini Cara Memanfaatkan Makeup dan Skincare Kedaluwarsa
Di skincare natural, terdapat kandungan bahan alami dan non-alami di dalamnya. Sedangkan skincare organik 90% lebih kandungan bahan alami tanpa campuran bahan non-alami.
Sedangkan vegan skincare artinya menggunakan bahan alami dan tanpa kandungan bahan yang merupakan hasil olahan hewani. Mirip lah sama pola hidup vegan.
Lebih jelasnya, kamu bisa simak ulasan berikut, ya!
Produk perawatan berlabel natural
Produk perawatan kulit berlabel natural sering disebut pula sebagai natural skincare.
Produk ini dibuat dari bahan-bahan alami seperti bunga, biji-bijian, dan juga produk olahan hewan yang mencakup carmine, beeswax, gelatin, dan kolagen.
Skincare bisa mendapatkan label ‘natural’ apabila memenuhi syarat memiliki kandungan bahan alami sekitar 10%.
Meski ada kandungan bahan alami, tapi ada juga merek kecantikan ‘nakal’ yang justru memasukkan bahan non alami lebih banyak ke dalamnya.
Oleh karena itu, Kawan Puan dianjurkan membaca dulu susunan ingredients atau isi produk pada label kemasan.
Kalau nama-nama bahan alami berada di urutan awal, maka persentasenya cukup besar terkandung di dalam produk.
Produk perawatan berlabel organik
Produk perawatan berlabel organik biasa disebut pula sebagai skincare organik atau organic skincare.
Produk perawatan ini dibuat sama seperti skincare natural, mengandung bahan-bahan alami seperti bunga, biji-bijian, dan olahan hewan.
Akan tetapi, produk ini jauh lebih alami karena tidak menggunakan pestisida, pupuk sintesis, bahan rekayasa genetik, dan antibiotik.
Baca Juga: Bisa Bikin Tampak Awet Muda, Begini Cara Kerja Filler pada Wajah
Untuk mendapat label organik terlebih dahulu produk harus memenuhi berbagai kriteria dan syarat yang harus dipenuhi agar dapat memiliki label sertifikasi organik dari pemerintah atau lembaga tertentu.
Syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah persentase kandungan bahan organik di dalam produk, proses manufaktur, dan persentase minimum bahan sintetis sebagai pengawetnya.
Sebagai contoh, USDA Organic Amerika menerapkan batas kandungan bahan organik di dalam produk perawatan untuk bisa diberikan label tersebut adalah 95%.
Jika kandungan organiknya hanya mencapai 70% sampai dengan 94% maka hanya akan diberi label ‘made with organic ingredients’ atau ‘dibuat dengan bahan organik’.
Produk perawatan berlabel vegan
Sama seperti gaya hidup vegan, vegan skincare tidak menggunakan bahan yang berasal dari olahan hewan.
Makanya, di dalam produk perawatan vegan Kawan Puan tidak akan menemukan kandungan bahan beeswax, gelatin, lanolin, dan carmine.
Meski begitu, belum tentu vegan skincare ini bebas dari uji coba produk terhadap hewan atau cruelty free.
Baca Juga: Sering Bingung Antara Kulit Kering atau Dehidrasi, Coba Saran Ahli untuk Tes Cubit
Bisa saja produk perawatan kulit ini sama sekali tidak menggunakan bahan dari olahan hewan, namun melakukan animal testing.
Jadi, kalau Kawan Puan mau produk perawatan yang tidak mengandung bahan dari hewan serta tidak diujicobakan terhadap binatang, cari yang berlabel vegan dan cruelty free.
Adanya produk perawatan kulit berlabel natural, organik, dan vegan bukan berarti mewajibkan kita memakainya.
Jadikan skincare ini sebagai pilihan, yang memang akan dipilih dan dipakai karena cocok. Bukan karena tren atau sekadar ikut-ikutan saja.
(*)