Gray Blending, Tren Cat Rambut Abu-Abu yang Kini Banyak Disukai Perempuan

Rizka Rachmania - Selasa, 23 Maret 2021
“Gray Blending” Tren Cat Rambut Abu-abu yang Kini Banyak Disukai Perempuan
“Gray Blending” Tren Cat Rambut Abu-abu yang Kini Banyak Disukai Perempuan pinterest.com

Parapuan.co – Zaman dulu mungkin banyak perempuan ragu mengganti warna rambut mereka jadi abu-abu. Sebab perawatan untuk warna ini jauh lebih sulit, terlebih untuk mempertahankan warnanya dalam waktu lama.

Belum lagi warna abu-abu yang kadang hasilnya bakal mencolok dan tak cocok dengan skin tone perempuan. Alhasil, abu-abu pun masuk ke dalam daftar terakhir pilihan warna rambut.

Namun sekarang zaman sudah berubah. Teknik mengecat rambut pun sudah jauh lebih berkembang. Tak heran kalau warna abu-abu pun jadi pilihan berkat teknik pengecatan yang bisa menghasilkan warna cat menyatu dengan warna rambut asli.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Rambut Keriting Agar Tidak Kaku dan Mudah Diatur

Penasaran, bagaimana warna abu-abu ini bisa tampak bagus di rambut kita? Simak langsung yuk, ulasannya!

Tren warna rambut gray blending

Dilansir dari Glamour.com, Robert Eaton, direktur teknis Wella Professionals mengungkapkan bahwa tren rambut ‘gray blending’ atau pencampuran abu-abu ini mengalami lonjakan. Banyak dari kliennya yang menginginkan warna ini pada rambut mereka.

Tidak mengherankan sih, sebab di Pinterest sendiri pencarian dengan kata kunci ‘mengganti rambut jadi abu-abu’ mengalami lonjakan hingga 879%.

“Di masa lalu kami telah melihat berbagai tren mendominasi gaya rambut, seperti perm, balayage, highlight, dan lainnya.

Namun sekarang trennya berubah menuju ke pencampuran gray blending yang nampak terlihat seperti alami,” jelasnya.

Kenaikan permintaan warna rambut jadi abu-abu ini tak lepas dari teknik pengecatan yang membuat tampilannya jadi tampak indah dan tercampur (blend) dengan rambut asli.

Alhasil, perempuan tak perlu lagi mengubah warna asli dengan abu-abu seluruhnya. 

Sumber: Glamour.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?