Parapuan.co - Menemani anak belajar dari rumah punya segudang tantangan, baik bagi ibu dan juga anak. Apalagi, jaringan internet tak selalu berteman.
Salah satu efek pembelajaran jarak jauh dan dari rumah, tugas anak menjadi lebih banyak. Padahal, anak tak selalu berinteraksi secara langsung dengan gurunya.
Akan tetapi, ibu tidak perlu serta merta menjadi gurunya si anak. Saat menemani anak belajar dari rumah, ibu pun punya perannya sendiri.
Baca Juga: Yuk, Simak 4 Tips Dekorasi Ulang Kamar Anak Menjadi Lebih Menyenangkan
Apalagi, saat menemani anak belajar dari rumah di masa pandemi ini, kita pun tersadar bahwa menjadi seorang guru bukanlah perkara yang mudah.
Meski begitu kita tidak perlu juga mencari cara mengajar anak seperti guru. Sebagai orang tua, Kawan Puan perlu ingat, kita adalah pendidik utama dan pertama anak.
Bahkan, kita tidak harus bisa menjawab semua pertanyaan sekolah anak atau pekerjaan rumahnya untuk bisa mendidik dengan baik.
Dilansir dari Nova.id, Direktur Yayasan Keluarga Kita Yulia Indriati bilang, tidak ada salahnya ketika orang tua mengaku tidak tahu jawaban untuk pertanyaan sekolah anak.
Akan tetapi, "Bahwa orang tua harus paham apa yang anaknya sedang pelajari, lalu tujuan belajarnya apa saja,
serta bagaimana cara dia mendampingi anaknya belajar di rumah yang fokusnya mencapai tujuan belajarnya, itu iya harus," terang Yulia.
Nah, dengan kita mengaku tidak tahu, anak bisa belajar untuk jujur dan kita bisa mencari jawabannya bersama-sama dengan anak. Itu pun anak belajar memecahkan masalah.
Baca Juga: Ini Pentingnya Biarkan Anak Mengerjakan PR Sekolahnya Sendiri Saat BDR
Ketika menemani anak belajar, menurut Yulia bukan materi sekolah anak yang harus dipahami sang ibu. Akan tetapi, cara menemani dan mendampingi anak belajar yang tepat.
Yulia menekankan bahwa menemani anak belajar dan membantu mengerjakan soal sekolah anak adalah dua hal yang sangat berbeda.
"Orang tua perlu menyadari dan membuka diri bahwa dirinya perlu belajar. Melalui kesadaran bahwa parenting itu sulit dan mengakui dirinya punya kebutuhan.
Dengan begitu, orang tua memulai proses belajar pengasuhan. Nah, mendampingi anak belajar itu hanya salah satu bagian,” ujar Yulia.
Lantas, menemani dan mendampingi anak belajar yang baik itu harus seperti apa?
"Peran orang tua itu sebenarnya fasilitator. Kita menjadi pendamping anak supaya dia lebih bisa menemukan jawaban atas apa yang dia butuhkan.
Itu yang dinamakan mendampingi. Kita bukan pemberi jawaban. Jawaban akan dia temukan sendiri," pungkas Yulia. (*)