Parapuan.co - Tren laminating alis mungkin jarang kamu dengar. Prosedur perawatan alis ini dilakukan untuk memberikan tampilan yang lebih rapi, bervolume, dan nampak indah.
Laminating alis, atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan brow lamination atau eyebrow lamination ini amat disukai sebab memudahkan perempuan dalam merias wajah.
Kamu tak lagi butuh waktu lama untuk merapikan dan menata alis saat akan bepergian keluar sebab metode laminating ini sudah membuatnya tampak lebih rapi.
Baca Juga: Bikin Tampilannya Lebih Rapi dan Bervolume, Ini Dia Tren Laminating Alis
Dengan prosedur laminating alis, kamu sudah memiliki alis yang rapi dan bervolume, sebab arah pertumbuhannya telah dibuat searah.
Sebab arah pertumbuhannya searah, maka alis kamu pun jauh lebih tertata dan kelihatan tebal.
Proses perawatan ini mudah dan simpel, kok. Hanya dengan mengoleskan beberapa krim dan losion.
Pertama, larutan kimiawi dioleskan pada alis untuk membentuk dan mengatur bulu-bulu alis.
Bahan kimia yang digunakan ini mirip dengan perm yang biasa dipakai untuk rambut.
Teksturnya adalah krim berbasis kreatin yang disapukan ke alis guna menyamakan arah pertumbuhannya.
Baca Juga: Punya Rambut Highlight? Lakukan 4 Perawatan Ini Agar Warnanya Tak Gampang Pudar!
Kedua, losion dioleskan ke alis untuk mempertahankan bentuknya yang sudah rapi.
Namun, meski prosedur ini kesannya sederhana dan simpel, tetap saja ada efek samping yang harus diwaspadai dari penggunaan krim dan losion.
Ya, namanya saja menggunakan bahan kimia keras untuk mengatur arah pertumbuhan alis dan menjaga bentuknya tetap.
Pastinya zat kimia yang digunakan cukup keras hingga mampu membuat bulu-bulu alis bertahan.
Oleh karena itu, sebelum kamu mencoba perawatan ini, ketahui dulu efek sampingnya.
Melansir dari Healthline, pemakaian krim dan losion berbahan kimia pada alis dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, gatal, kulit mengelupas, dan benjolan di sekitar mata.
Oleh karena itu, kalau kamu memiliki kulit sensitif, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Di samping itu, hati-hati pula kalau kamu memiliki riwayat eksim, dermatitis kontak, dan kondisi alergi lainnya.
Ada baiknya kamu meminimalisir penggunaan bahan kimia ini agar tidak menimbulkan kemerahan dan reaksi negatif dari kulit. (*)