Parapuan.co - Pubertas adalah fase yang akan dialami anak perempuan ketika mulai tumbuh dewasa.
Di masa ini ada beberapa perubahan yang akan mereka alami, mulai dari perubahan fisik maupun psikologis.
Fase ini tentu membutuhkan perhatian lebih dari orang tua nih Kawan Puan.
Karena jika tidak, anak akan mengalami masa pubertas tanpa dampingan yang baik.
Baca Juga: 3 Tips Dampingi Buah Hati Saat Masuk Sekolah Untuk Pertama Kalinya
Melansir Mom Junction sendiri, masa pubertas adalah waktu di mana tubuh dan otak seseorang berubah dari kanak-kanak menjadi sosok dewasa.
Otak akan melepas zat tertentu yang dinamakan dengan hormon Gonadotropin.
Hormon inilah yang menjadi pemicu semua perubahan baik fisik maupun psikis anak yang pubertas.
Umumnya, anak perempuan akan mengalami masa pubertas di usia 7-13 tahun.
Dan di masa ini, orang tua wajib mengenal dan memahami setiap perubahan yang terjadi pada anak.
Baca Juga: Hindari Kata 'Salah', Begini 4 Cara Efektif Latih Kreativitas Si Kecil
Untuk itu, berikut tanda-tanda anak perempuan mengalami pubertas yang bisa dijadikan acuan Kawan Puan. Apa saja?
Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis yang dialami anak saat mengalami pubertas, yakni:
Baca Juga: Penting Bagi Orang Tua, Pahami Hal Ini untuk Tahu Bakat Anak Sejak Kecil
- Anak menjadi lebih emosional misalnya lebih sensitif, mudah murung, bahkan lebih agresif
- Anak bisa tiba-tiba sedih kemudian tiba-tiba saja senang
Perubahan Fisik
Sedangkan perubahan fisik yang dialami anak pubertas yakni:
- Kaki, tangan, pinggul, dan bagian tubuh lain tumbuh lebih cepat
Baca Juga: 5 Cara Mudah Ajarkan Body Image dan Self Love pada Anak, Kuncinya Mulai dari Diri Sendiri
- Muncul jerawat, suara menjadi berubah, dan tumbuh rambut di bagian tertentu
- Berat badan dan tinggi badan anak bertambah lebih cepat dari biasanya
- Tubuh anak berkembang menjadi lebih matang misalnya di bagian payudara
- Mengalami mentruasi
Nah, jika sederet tanda-tanda tadi sudah mulai muncul pada anak, baiknya orang tua juga beradaptasi nih.
Jangan perlakukan anak seperti anak kecil lagi, dan mulai ajarkan nilai-nilai kedewasaan ya, Kawan Puan.
(*)