Parapuan.co - Perseteruan antara Tsania Marwa dan Atalarik Syah belum menemui titik terang.
Kendati pengadilan telah memutuskan hak asuh anak jatuh pada Marwa, pihak Arik seakan menghalangi mantan istrinya untuk bertemu sang buah hati.
Seperti yang baru-baru ini terjadi saat Marwa hendak menjemput sang anak.
Marwa kesulitan untuk bertemu sang anak hingga akhirnya pulang dengan tangan kosong.
Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Saat Membicarakan Perceraian dengan Anak
Dalam video yang banyak beredar, Marwa berusaha untuk melakukan pendekatan dengan sang anak, namun mereka menolak.
Dua anak Marwa bahkan merasa seperti hendak diculik oleh ibu kandungnya sendiri.
Hal itu sontak membuat Marwa merasa begitu sedih.
"Ya kalau ada kejanggalan ngrasa karena anak-anak pas udah dengar suara aku langsung ngrasa aku nyulik ya,"
Baca Juga: Ketahui Langkah-Langkah Menjaga Mental Anak Setelah Orang Tua Bercerai
"Untuk anak umur 5 tahun dan 8 tahun itu kalau keluar kata-kata nyulik kan nggak mungkin dari pikiran mereka sendiri."
"Pasti ada pihak yang pernah 'membahas' masalah culik menculik anak aku," imbuh Tsania Marwa dikutip dari kanal YouTube Kh Infotainment pada Minggu (2/5/2021).
Masalah yang sudah berlangsung lama ini akhirnya menjadi konsumsi publik karena tak kunjung usai.
Padahal jika dilihat dari sudut pandang psikologi, masalah ini tentu berdampak besar pada anak-anak.
Anak sebagai korban merasakan tekanan yang seharusnya tidak mereka dapat.
Melansir American Psychological Association via Nova, memisahkan anak dari orang tua bisa berpengaruh pada perkembangan emosional dan psikologis.
Baca Juga: Cara Efektif Menyampaikan Kabar Perceraian Kepada Anak Agar Tak Trauma
Anak bisa mengalami depresi masa depan, kecemasan, stres pasca trauma, bahkan bisa melakukan kekerasan.
Tak hanya itu, ujung masalah yang tak boleh diabaikan adalah anak akan sulit percaya pada orang, membentuk hubungan, dan mengelola emosi.
(*)