Parapuan.co - Usia 6 hingga 12 tahun bisa dibilang menjadi usia terberat bagi anak-anak untuk mengetahui perceraian orang tuanya.
Ini terjadi karena dalam usia tersebut, mereka mampu mengingat hal-hal bahagia dan menyedihkan yang pernah mereka alami.
Mereka mulai cukup dewasa untuk memahami perasaan yang lebih kompleks tentang konflik dan kesalahan, meski tidak sepenuhnya.
Baca Juga: Kawan Puan, Perceraian Tidak Menentukan Definisi tentang Siapa Kamu
Tak jarang jika anak-anak sering menanyakan hal-hal mengenai perceraian.
Tak hanya bertanya, terkadang anak-anak juga menyalahkan diri mereka sendiri atas perceraian orang tuanya.
Melansir dari Healthline.com, anak-anak mungkin akan bertanya apakah perceraian terjadi karena mereka membuat kesalahan.
Pada dasarnya, anak-anak akan menanyakan peran mereka dalam perceraian itu.
Baca Juga: Remaja Lebih Mudah Menerima Perceraian Orang Tua, Tapi Tidak dengan Konfliknya
Mereka lebih menanyakan tentang diri mereka dari pada tentang orang tuanya.
Keadaan ini dapat menyebabkan anak-anak merasa depresi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ini dapat menyebabkan anak-anak menjadi lebih pendiam, tidak mudah berkomunikasi, dan mudah merasa cemas.