Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu memiliki dua anak atau lebih yang jarak usianya tidak terlalu jauh?
Tentunya, tiap hari mereka menorehkan cerita yang unik yang terkadang membuatmu geleng-geleng kepala.
Mungkin pertengkaran hampir setiap hari terjadi.
Baca Juga: Selain Ciptakan Suasana Kooperatif, Ini Cara Lain Cegah Pertengkaran Anak di Rumah
Mereka kerap bersitegang, kemudian saling memaafkan, begitu seterusnya.
Terkadang, perkelahian mereka bersifat serius dan membuat bingung orang tua kapan harus bertindak.
Sebab jika terus-terusan ditengahi, mereka jadi kurang inisiatif untuk membereskan masalahnya sendiri.
Baca Juga: Ini Anjuran dan Larangan Bagi Orang Tua yang Menerapkan Co-Parenting
Tips untuk Mengurangi Pertengkaran Anak
Membahas soal pertengkaran anak, berikut ada 5 tips yang dirangkum dari Verywell Family untuk orang tua ketika mereka bertengkar, antara lain:
Ajarkan Pemecahan Masalah
Selalu tetapkan aturan dasar tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Misalnya, berteriak, menangis, atau memukul adalah pemecahan masalah yang pasti tidak boleh dilakukan.
Minta mereka untuk memberikan ide, dan kemudian biarkan mereka mencobanya.
Kamu mungkin terkejut dengan solusi mereka, dan mereka mungkin tahu mana yang terbaik.
Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis
Tenang di Bawah Tekanan
Anak-anak memerhatikan bagaimana orang tua berperilaku dan bertindak ketika mereka marah, tidak setuju dengan sesuatu, atau tersinggung.
Menjadi tenang di bawah tekanan dan menunjukkan pengendalian diri memberikan contoh positif.
Orang tua harus berbicara dengan anak-anak tentang situasi di mana mereka merasa marah atau langkah apa yang mereka ambil untuk menenangkan diri.
Baca Juga: Si Kecil Sering Bertengkar dengan Saudara? Ini 4 Cara Mengatasinya
Perlakukan Semua Anak Sama
Perangkap tercepatnya yaitu mencoba menyelidiki siapa yang memulai pertengkaran, siapa yang mengatakan apa, dan kemudian apa yang menyebabkan masalah meningkat.
Memihak atau memberikan hukuman secara berbeda mengatur panggung untuk memberi label korban dan tersangka.
Dalam kebanyakan kasus, hukumannya harus sama: tidak ada pengecualian.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan inisiatif "menang" atau "kalah" dalam pertengkaran.
Perhatikan Reaksimu
Jika orang dewasa berteriak, memalukan, atau melontarkan kata-kata marah atau kasar, akibatnya tingkah laku dari perkelahian anak terulang kembali.
Hukuman seperti itu dapat meningkatkan perasaan marah seorang anak dan menyebabkan mereka lebih banyak bertindak.
Jangan Perhatikan
Kebanyakan perkelahian anak tidak bermakna dan berakhir dengan sendirinya.
Keikutsertaan orang tua menunda proses anak-anak mengerjakannya sendiri.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Cegah Pertengkaran Anak Usia Dini di Rumah
Salah satu idenya adalah dengan menyatakan ruang terpisah di rumah kamu sebagai 'ruang pertengkaran'.
Kapanpun anak-anak atau temannya bertengkar, cukup beri tahu mereka untuk membawanya ke 'ruang pertengkaran' dan jangan keluar sampai selesai.
Anak-anak perlu tahu bahwa mereka dicintai dengan setara dan istimewa, terlepas dari bagaimana mereka bertindak.
Sebagai orang tua, kamu akan merasa paling bahagia ketika mereka berada dalam kondisi terbaiknya.
Terkadang pelukan adalah yang dibutuhkan anak-anak.(*)