Cara Menghadapi Sindrom Sarang Kosong, Kesedihan Berlebih Saat Anak Merantau

Alessandra Langit - Jumat, 14 Mei 2021
Ilustrasi seorang perempuan
Ilustrasi seorang perempuan freepik.com

Parapuan.co - Tidak sedikit dari Kawan Puan yang menghabiskan libur lebaran tahun ini jauh dari keluarga tersayang, termasuk anak-anak.

Jauh dari anak memang membuat hati dan rumah terasa kosong.

Namun, pada saat tertentu memang kita harus melepas anak untuk hidup mandiri.

Kekosongan yang orang tua rasakan ketika anak meninggalkan rumah ini disebut Empty Nest Syndrome atau Sindrom Sarang Kosong.

Baca Juga: Kegelisahan Ibu saat WFH, dari Tidak Bisa Menemani Anak hingga Gawai

Empty Nest Syndrome adalah rasa tekanan, kesedihan, dan duka cita yang dialami oleh orang tua karena anak-anaknya meninggalkan rumah setelah dewasa atau berumah tangga. 

Hal ini dapat terjadi ketika anak-anaknya pergi karena kuliah di luar kota atau sudah menikah.

Biasanya orang tua dengan sindrom sarang kosong merasa dirinya sudah tidak bermanfaat lagi bagi siapa pun dan kebahagiaan hidupnya telah berakhir.

Jika Kawan Puan merasakannya, tidak usah khawatir, melansir dari Herbeauty.co, berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi sindrom sarang kosong.

Baca Juga: Begini Tips Jitu Membantu Sahabat Move On Setelah Putus Pacaran!

Rutin Menghubungi

Baik itu panggilan video atau hanya obrolan singkat, lakukanlah komunikasi rutin dengan mereka. 

Sumber: Herbeauty.co
Penulis:
Editor: Linda Fitria