Menurut Studi, Kurangnya Aktivitas Fisik Turut Menyumbang Angka Kematian Dini

Ericha Fernanda - Selasa, 18 Mei 2021
Ilustrasi seorang perempuan tidur.
Ilustrasi seorang perempuan tidur. freepik.com

 

Parapuan.co - Ketika kita beraktivitas secara berlebihan akan menimbulkan masalah fisik.

Begitu sebaliknya, ketika kita jarang beraktivitas fisik juga akan menimbulkan masalah kesehatan.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 ini menurunkan mobilisasi seseorang, termasuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Apa Saja Batasan Berolahraga Selama Kehamilan? Begini Kata Ahli

Saat itu, mungkin kita lebih menomorsatukan ponsel atau laptop untuk bekerja, sehingga kita tak perlu ke sana ke mari untuk melakukan pekerjaan.

Ketidakaktifan fisik telah menjadi masalah global yang menyebabkan hingga 8 persen kematian dini, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Para peneliti mengamati tingkat aktivitas fisik dan hasil kesehatan untuk 168 negara pada tahun 2016.

Mereka mendefinisikan ketidakaktifan sebagai penurunan di bawah jumlah yang direkomendasikan yaitu 150 menit aktivitas intensitas sedang atau 75 menit aktivitas intensitas kuat per minggu.

Negara-negara, di mana ketidakaktifan tersebar luas, tampaknya memiliki insiden penyakit yang lebih tinggi seperti penyakit jantung koroner, obesitas, diabetes, stroke, kanker, dan lain-lain, yang menyebabkan kematian dini.

Aktivitas fisik dapat mencakup sesi latihan terstruktur tetapi juga dapat melibatkan jenis gerakan lain, seperti berjalan kaki, berkebun, dan bahkan pekerjaan rumah tangga.

Sumber: verywellfit.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Hindari Menjelaskan Diri Sendiri Saat Bertengkar dengan Pasangan, Ini Alasannya