Parapuan.co – Kawan Puan, menjadi istri yang juga bekerja merupakan sebuah pilihan, karena saat pilihan itu diambil, ia tahu risiko yang harus dihadapi.
Membagi peran antara pekerjaan, keluarga, dan urusan rumah tangga menjadi tantangan bagi perempuan saat ia menjalani multiperan tersebut.
Pada tanggal 16-19 April 2021 lalu, PARAPUAN melakukan riset bertajuk Pembagian Peran Domestik antara suami dan istri.
Riset tersebut menunjukkan dari 234 responden, 58,6 persen laki-laki menjadikan tugas domestik hanya sebagai tugas sampingan, sedangkan 3,2 persen laki-laki tidak mengerjakannya.
Baca Juga: Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama
Sebaliknya, 17,7 persen perempuan menjadikan tugas domestik sebagai tugas utama mereka.
Selanjutnya, sebanyak 42,3 persen responden mengatakan pihak yang paling banyak melakukan pekerjaan domestik adalah istri.
Dalam masa pandemi, sebagian besar responden sebanyak 65 persen mengaku tidak ada perubahan pembagian peran domestik.
Namun, 35 persennya mengalami perubahan pembagian kerja domestik.
Lantas, bagaimana dampaknya bagi perempuan atau istri yang mengalami multiperan?
Psikolog Klinis Dewasa Pingkan Rumondor menyampaikan pada PARAPUAN, Selasa (18/5/2021), ada beberapa dampak yang bisa dialami istri saat mengalami mutiperan yakni: