Parapuan.co - Menjaga kebersihan dan kesehatan vagina merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perempuan.
Menjaga kesehatan Miss V, tak hanya dengan menjaga kebersihan dan pola makan saja loh, Kawan Puan. Memperhatikan pakaian dalam yang digunakan, juga sangat penting.
Baca Juga: Andien Aisyah Bagikan Momen Konsumsi Anggur Laut, Apa Manfaatnya?
Melansir dari Healthline berikut ini delapan aturan penggunaan pakaian dalam agar vagina tetap sehat, Kawan Puan wajib simak:
1. Gunakan pakaian dalam berbahan katun
Seorang dokter Obgyn bernama dr. Alyse Kelly-Jones menyatakan vulva adalah area yang sangat sensitif dan halus, mirip dengan bibir di wajah.
Oleh sebab itu, kamu perlu menggunakan pakaian dalam berbahan lembut, salah satunya yang terbuat dari katun.
Tujuannya, supaya vagina bisa bernapas dan menyerap keringat, sehingga infeksi jamur bisa dicegah.
Sebaliknya, apabila Kawan Puan menggunakan celana dalam berbahan sintetis seperti nilon dan spandeks, alhasil area intim tidak bisa bernapas.
Sehingga, vagina menjadi lembap dan alhasil jamur bisa berkembang dan terjadilah infeksi.
2. Ganti pakaian dalam setiap hari
Kawan Puan, hendaknya kamu rajin mengganti pakaian dalam ya.
Segera ganti jika sudah terasa tak nyaman, lalu langsung dicuci.
Pasalnya pakaian dalam itu tak sama seperti pakaian luar lainnya yang bisa digunakan lebih dari satu kali.
Baca Juga: Mumpung Masih Muda, Yuk Tingkatkan Kelenturan Tubuh, Ini 10 Caranya
3. Tidur tanpa pakaian dalam
Kawan Puan, bagi kamu yang merasa memiliki Miss V sehat, maka tak apa kalau memilih tidur menggunakan pakaian dalam.
Sementara bagi yang menderita infeksi jamur, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian dalam.
Mungkin awalnya tidak nyaman, namun perlu diketahui kalau tidur tanpa menggunakan pakaian dalam baik untuk vagina.
Dengan tidak menggunakan pakaian dalam maka, vagina terjaga karena tidak terlalu lembap dan bakteri pun tidak berkembang.
4. Gunakan pakaian dalam yang ketat di waktu yang sesuai
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat terlalu sering.
Sebab, pakaian ketat yang digunakan setiap saat mampu membuat vagina lembap.
Maka dari itu sebaiknya Kawan Puan menggunakan pakaian ketat pada waktu tertentu, misalnya pada saat berolahraga agar gerak pun makin leluasa.
5. Celana dalam thongs sebenarnya tak terlalu buruk bagi vagina
Celana dalam thong selalu diasumsikan tidak baik bagi vagina, padahal kenyataannya tak seperti itu.
Pasalnya yang membuat vagina tidak sehat adalah perilaku seksual dan kebersihan yang kurang dijaga.
Jadi, boleh kok sesekali Kawan Puan menggunakan celana dalam thong.
Baca Juga: Pahami, Ini 4 Kebiasaan yang Wajib Dihindari oleh Para Penderita GERD
6. Cuci pakaian dalam dengan sabun hipoalegenik
Semua jenis pakaian dalam harus dirawat dengan lebih lembut daripada pakaian lainnya.
Hal ini dikarenakan pakaian dalam itu langsung menempel pada area kulit, terutama daerah sensitif.
Maka dari itu, alangkah baiknya saat mencuci pakaian dalam gunakan sabun lembut hipoalergenik.
Tujuannya supaya pakaian dalam lebih terawat dan vulva terhindar dari bahan kimia berbahaya yang mampu mengakibatkan iritasi, gatal, dan reaksi alergi.
7. Ganti pakaian dalam setiap tahun
Kedengarannya agak berlebihan ya, Kawan Puan. Terutama bagi kamu yang sering mencuci pakaian dalam.
Meskipun begitu perlu diketahui bahwa menurut Good Housekeeping Institute pakaian dalam yang bersih dapat mengandung hingga 10.000 bakteri hidup.
Selain bakteri, ada kemungkinan pakaian dalam juga mengandung kotoran. Wah mengerikan ya, Kawan Puan.
Jadi opsi terbaik adalah mengganti pakaian dalam setiap tahun.
Memang seperti tidak ramah lingkungan, namun hal ini wajib dilakukan bagi Kawan Puan yang menderita vaginosis bakterialis.
Baca Juga: Tak Khawatir Asupan Saat Sakit Gigi, Ini Sederet Makanan Enak yang Mudah Dikunyah dan Bergizi
8. Gaya pakaian dalam dapat memengaruhi mood
Meskipun tidak terlihat, pakaian dalam sebenarnya dapat memainkan peran utama dalam perasaan.
Dalam jajak pendapat nasional AS oleh ShopSmart, 25 persen perempuan yang mengidentifikasi diri mereka, bahwa suasana hati dipengaruhi oleh pakaian dalam yang tidak menarik.
Mereka juga menemukan bahwa hampir separuh perempuan yang disurvei merasa lebih seksi atau lebih percaya diri saat mengenakan celana dalam khusus lo, Kawan Puan.
Semoga info di atas bisa membantumu menjaga kesehatan daerah kewanitaan ya, Kawan Puan. (*)