Parapuan.co - Kawan Puan, meski dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan startup yang cukup tinggi, satu hal yang harus kita ketahui adalah bahwa jumlahnya saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
Menurut data Startupranking, Indonesia memang mendapat peringkat ke lima sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, lebih tepatnya ada 2,241 startup yang saat ini.
Namun meski demikian, sebenarnya jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan data dari tahun 2019.
Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yang dijumpai dalam acara virtual ShopeePay Talk: Muda Mudi Bangsa Bangkit Bangun Bisnis mengatakan bahwa angka startup pada tahun 2019 ada sekitar 2.400 dan kini turun menjadi 2.200.
Baca Juga: Jualan Batagor, Ririn Ekawati Beri Pesan untukmu yang Ingin Buka Usaha
Bonifasius mengungkapkan bahwa masalah yang sering dihadapi oleh startup adalah sulit bertahan ditengah persaingan yang tinggi.
"Ada hal yang harus kita perhatikan, jika kita lihat dari data tahun 2019, Indonesia angka agak menurun. Waktu itu 2400 Kenapa? Karena startup ini ada yang survive (bartahan) ada yang tidak," kata Bonifasius.
Nah, melihat adanya penurunan ini, Pemerintah melalui Kominfo ingin menyediakan wadah yang dapat membantu berbagai startup agar mampu bertahan dan terus berkembang.
Salah satu upaya pemerintah adalah menyelenggarakan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Baca Juga: Catat! Ini Pelajaran Bisnis Ala Pelopor Women Enterpreneur dari 2 Era
Program ini adalah bagian dari misi untuk mewujudkan Indonesia menjadi titik fokus ekonomi digital di Asia dan membangun perusahaan digital yang andal, yang dapat memberikan dampak positif serta memecahkan berbagai macam masalah di Indonesia.
"Agar mereka terutama yang baru memulai (startup) dapat memahami dunia startup lebih baik, kami membuka sekitar Juni nanti 'Gerakan Nasional 1000 Startup Digital' akan kami mulai," tambah Bonifasius.