Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa lebih dari 35 persen perempuan bergantung secara finansial kepada pasangannya?
Walau benar mencari nafkah adalah tugas laki-laki, tetapi bergantung sepenuhnya kepada pasangan dalam keuangan bisa jadi tidak tepat untuk dilakukan.
Pasalnya, menggantungkan nafkah di tangan suami saja akan lebih merugikan pihak perempuan jikalau ada persoalan pelik dalam hubungan nantinya.
Belum lagi kalau pihak laki-laki sampai melakukan kekerasan dan menjadikan faktor perempuan tidak bekerja sebagai alasannya.
Baca Juga: Kamu Seorang Ibu Tunggal? Ini Tips Kelola Keuangan di Masa Pandemi
Mengutip Cosmopolitan, kemandirian dan akses ke sumber daya ekonomi diperlukan oleh setiap perempuan, terlebih sebagai seorang istri.
"Tanpa akses ke sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk pergi dan hidup mandiri, para korban tinggal lebih lama dengan pelaku kekerasan dan mengalami lebih banyak kerugian sebagai akibatnya," demikian kata Christina Govier.
Christina Govier merupakan Kepala Tim Spesialis di Surviving Economic Abuse yang sudah sering mengamati penyalahgunaan keuangan.
Penyalahgunaan keuangan atau financial abuse tersebut mencakup hal-hal seperti memaksa pasangan/istri untuk berutang.