Parapuan.co - Pangeran Harry menceritakan proses mengatasi kecemasan yang dialaminya semenjak kematian ibunya, Putri Diana.
Duke of Sussex itu menceritakan proses melewati trauma yang dialaminya dalam acaranya bersama Oprah Winfrey di Apple TV+.
Pangeran Harry mengaku bahwa ia menjalani terapi eye movement desensitization and reprocessing (EMDR).
Baca Juga: Tak Lagi 5x24 Jam, Ini Durasi Karantina yang Wajib Dipatuhi Pelaku Perjalanan Luar Negri
Melansir USA Today, terapi EMDR ini dikembangkan oleh psikolog Francine Shapiro pada 1980-an, untuk membantu orang mengurangi tekanan di sekitar ingatan yang menyakitkan.
Terapi ini telah digunakan oleh dokter selama beberapa dekade.
Akan tetapi telah menjadi pengobatan yang semakin populer dan dicari untuk menangani pengalaman hidup yang traumatis atau merugikan.
Saat melakukan sesi terapi, Pangeran Harry merasa gugup dan tegang. Suami dari Meghan Markle ini juga mengatakan bahwa ia merasa tidak berdaya dan tak memiliki jalan keluar akibat kecemasan itu.