Parapuan.co - Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, persiapan sekolah tatap muka menjadi prioritas yang mendesak di berbagai negara.
Di Indonesia sendiri sekolah tatap muka sudah direncanakan untuk dilaksanakan di bulan Juli mendatang.
UNICEF pun mengimbau negara-negara di dunia untuk melaksanakan sekolah tatap muka sesegara mungkin.
Lewat pernyataan di halaman resminya, UNICEF berpendapat bahwa penutupan sekolah yang berkepanjangan memiliki dampak tidak hanya pada pencapaian keterampilan anak, tetapi juga pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Baca Juga: Diikuti oleh 226 Sekolah di Jakarta, Uji Coba Tahap Kedua Sekolah Tatap Muka Dimulai Hari Ini
Meskipun pendidikan daring dinilai cukup efektif untuk beberapa anak, namun cara tersebut tetap tidak dapat menggantikan kehadiran langsung anak di sekolah.
Kehadiran murid-murid di sekolah sangat penting untuk pendidikan dan perkembangan mental anak seumur hidup.
Perangkat yang dibutuhkan para pelajar, juga pengawasan jaringan, dan koneksi internet yang merata membuat biaya fasilitas sekolah daring jangka panjang juga dirasa cukup mahal dan tidak merata.
Jika tidak merata, anak-anak yang kurang beruntung harus menanggung beban besar akibat kekurangan akses untuk pendidikan digital.
Penelitian pada November 2020 yang berjudul Exploring the Impact of COVID-19 on Mental Health Outcomes in Children and Adolescents: A Systematic Review pun menunjukkan adanya peningkatan kecemasan, depresi, dan tindak melukai diri sendiri pada anak-anak usia sekolah sejak awal pandemi.