Parapuan.co - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia kini semakin cepat dan meluas.
Banyak masyarakat Indonesia yang kini sudah mendapatkan vaksin dosis satu hingga dosis dua.
Dihapusnya ketentuan KTP domisili sebagai syarat vaksinasi, membuat masyarakat Indonesia semakin mudah mendaftarkan diri untuk vaksinasi.
Pemerintah pun semakin berupaya untuk menyebarkan vaksin Covid-19 ke seluruh wilayah di Indonesia dengan merata.
Banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai mendaftarkan diri untuk vaksin membuat kebutuhan vaksin semakin tinggi.
Maka, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi merencanakan kerja sama dengan berbagai negara di Asia terkait dengan vaksinasi dan obat-obatan Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Boleh untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Ini Syarat-syaratnya
"Masalah yang ditemukan adalah adanya kesenjangan vaksinasi antara negara maju dan negara berkembang," kata Menlu Retno pada Press Statement Menlu RI: Rencana Pertemuan Menlu G20 di Italia.
"Adanya varian Covid-19 baru membuat program vaksinasi harus segera dipercepat. Indonesia mendorong kesetaraan vaksinasi di negara maju dan negara berkembang," tambahnya.
Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia ikut serta dalam kerja sama berbagi dosis vaksin dan penghapusan sementara hak cipta vaksin dan obat-obatan Covid-19.
Retno juga memastikan negara Jepang akan memberikan 2 juta vaksin Covid-19 ke Indonesia pada Juli mendatang.