Parapuan.co - Pneumonia sebagai penyakit peradangan akut pada paru-paru yang membuat paru-paru dipenuhi dengan cairan dan sel radang ini sangat membuat khawatir, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius dan tidak jarang menyebabkan kematian.
Tak hanya anak-anak, penyakit ini juga kerap diderita oleh lansia dan sering terlambat disadari karena gejala awalnya yang sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan lain yang ringan seperti pilek dan selesma (common cold).
Akibatnya, banyak anak-anak yang mengidap pneumonia tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya dan berdampak fatal pada kesehatan mereka.
Baca Juga: Karya Sutradara Perempuan Muda, Ini 5 Alasan Film A Perfect Fit Jadi Komendi Romantis Favorit
Indonesia berada di peringkat ke-7 di dunia sebagai negara dengan beban pneumonia tertinggi menurut data World Health Organization (WHO) pada 2017.
Pasalnya, terdapat 25.481 kematian balita karena infeksi pernapasan akut atau 17% dari seluruh penyebab kematian balita di Indonesia, seperti data dari Save The Children para rilis yang diterima PARAPUAN, Jumat (16/7/2021).
Pneumonia menempati peringkat kedua penyebab kematian balita di Indonesia, setelah persalinan preterm (premature) dengan prevalensi 15.5%.
Beragam faktor menjadi penyebab pneumonia, seperti belum terpenuhinya ASI ekslusif (54%), berat badan lahir rendah (10,2%), belum imunisasi lengkap (42,1%), serta polusi udara di ruang tertutup dan rumah yang padat.