Parapuan.co - Anak down syndrome biasanya akan mengalami kesulitan untuk mengartikulasikan kata-kata dan hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mendengar juga memahami sesuatu.
Istilah down syndrome mungkin sudah sering kita dengar. Hal ini terjadi ketika bayi lahir dengan salinan ekstra kromosom 21.
Kromosom sendiri merupakan kode yang mengontrol cara seseorang tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, memiliki kromosom ekstra akan mengubah cara seorang anak untuk tumbuh dan belajar.
Melansir Verywell Family, anak down syndrome dilahirkan dengan kode DNA yang sedikit berbeda sehingga mereka berkembang dengan cara yang unik.
Beberapa keunikan tadi dapat memengaruhi bicara dan bahasa. Misalnya tonus otot wajah yang rendah dapat membuat artikulasi menjadi sulit.
Bisa juga karena lidah relatif besar untuk ukuran mulut si kecil sehingga dapat mempersulit pembentukan suara.
Infeksi telinga juga sering terjadi dan dapat mengganggu pendengaran karena adanya cairan di telinga.
Selain itu, kemampuan belajar yang lebih lambat dapat mendorong kembali tonggak perkembangan, termasuk tonggak bicara.
Perbedaan ini menyebabkan bahasa reseptif (apa yang dipahami anak) lebih kuat daripada bahasa ekspresif (apa yang dikatakan anak).
Ada beberapa perawatan preventif dan proaktif yang dapat dilakukan sejak dini untuk membantu menjembatani kesenjangan ini:
Baca Juga: Jika Orang Tua Bersalah, Bagaimana Cara Bijak Meminta Maaf pada Anak?