Tak Hanya Area Intim, Klamidia Berdampak pada Tubuh Lain Seperti Mata

Anna Maria Anggita - Rabu, 21 Juli 2021
Ilustrasi bakteri penyebab klamidia
Ilustrasi bakteri penyebab klamidia iLexx

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sangatlah penting bagi kita.

Hal ini bertujuan agar kita terhindar dari berbagai gangguan sistem reproduksi, misalnya infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia.

Klamidia sendiri merupakan infeksi yang diakibatkan bakteri chlamydia trachomatis.

Baca Juga: Simak! Ini 5 Perubahan yang Terjadi pada Vagina Setelah Menopause

Seorang perempuan yang mengalami infeksi klamidia mungkin pada awalnya tak merasakan ada gejala apapun.

Tapi, gejala bisa bertambah parah jika tak segera disadari.

Seperti dispareunia atau hubungan seksual yang menyakitkan, keputihan, sensasi terbakar saat kencing, nyeri di perut bagian bawah, radang serviks, dan perdarahan.

Dilansir dari Healthline, pada beberapa perempuan, infeksi ini dapat menyebar ke saluran tuba, sehingga mampu menimbulkan kondisi yang disebut dengan penyakit radang panggul (PID).

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Begini Rawat Vagina Setelah Menopause

Di mana PID dapat merusak rahim, leher rahim, dan ovarium, sehingga mereka yang mengalami kondisi ini perlu mendapat perawatan dari rumah sakit.

Tak sampai situ saja, klamidia yang tidak diobati mampu membuat seorang perempuan menjadi tidak subur.

Pada perempuan yang sedang mengandung, infeksi klamidia bisa ditularkan ke bayi, yang akhirnya menyebabkan infkesi mata dan pneumonia pada bayi yang baru lahir.

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Tak Hanya Area Intim, Klamidia Berdampak pada Tubuh Lain Seperti Mata