Parapuan.co - Kawan Puan, generasi Gen Z menganggap generasinya sebagai generasi pekerja keras, meski kerap dianggap pemalas.
Melansir dari situs Ehstoday, dari hasil survei yang dilakukan Workforce Institute kepada 3400 Gen Z di 12 negara, 32 persen Gen Z menyatakan bahwa mereka adalah generasi pekerja keras.
"Meskipun generasi muda disebut malas oleh generasi yang lebih tua, Gen Z menganggap diri mereka sendiri adalah pekerja keras," jelas Dan Schawbel, Direktur Riset dari Future Workplace.
Namun walau begitu, 36 persen dari Gen Z juga percaya bahwa mereka adalah generasi yang paling sulit masuk ke dunia kerja.
Baca Juga: Sussane Mikhail, Direktur Regional UN Women yang Puji Ketangguhan Para Perempuan Lebanon
Bukan tanpa alasan, Gen Z ini sulit masuk ke dunia kerja, generasi ini memiliki karakteristik yang masih sulit dipahami oleh generasi lainnya.
Pasalnya, setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing, begitu juga dengan Gen Z dalam bekerja dan di dunia kerja.
Melansir Hrtechnologist, 35 persen Generasi Z mengaku ogah bekerja kalau sedang tidak mau, 34 persen juga mengaku kesal jika harus bekerja di waktu luangnya.
Mereka juga kurang suka melakukan shift yang jaraknya terlalu rapat (back-to-back shift).
"Mereka memiliki perasaan kuat mengenai bagaimana dan kapan mereka mau bekerja, terutama dibandingkan generasi sebelumnya," ujar Executive Director The Workforce Institute di Kronos, Joyce Maroney.
Nah, karakeristik Gen Z ini yang sering membuat mereka dianggap sebagai pemalas, Kawan Puan.
Padahal potensi Gen Z sebenarnya cukup besar jika dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Hanya, perusahaan harus memahami kebutuhan dari generasi ini.