Parapuan.co - Pandemi Covid-19 diketahui membawa dampak psikologi bagi masyarakat, tak terkecuali para tenaga kesehatan (nakes).
Para nakes seperti dokter, perawat, dan pekerja rumah sakit kini menjadi garda terdepan untuk memerangi Covid-19.
Mereka merelakan tenaga dan waktunya untuk merawat masyarakat yang terinfeksi virus corona ini.
Sebagai garda terdepan, para nakes ini juga bisa mengalami adanya rasa stres, depresi, atau gangguan mental lainnya akibat pandemi ini.
Pada bulan Februari lalu, Satgas Penanganan COVID-19 memaparkan laporan penelitian yang dilakukan secara global, bahwa 95% tenaga kesehatan (nakes) mengalami kecemasan takut tertular Covid-19.
Baca Juga: Pendampingan Psikologis Gratis untuk Tenaga Kesehatan DKI Jakarta yang Tangani Pasien Covid-19
Beberapa penelitian di luar negeri, yaitu di Tiongkok (Maret 2020) & Amerika (September 2020) menunjukkan sebagian besar nakes mengalami stress, menunjukkan gejala depresi, mengalami kecemasan, dan insomnia.
Padahal, resiliensi para nakes menjadi sangat penting dalam menangani kasus Covid-19 yang saat ini sedang meningkat di Indonesia.
Untuk itu, pemerintah DKI Jakarta bekerja sama dengan para tenaga psikolog pun memberikan pendampingan psikologis kepada para nakes di Ibu Kota.
Tak hanya dari pemerintah DKI, menanggapi hal ini Allianz Indonesia, melalui Yayasan Allianz Peduli, dan PION Clinician menyelenggarakan Program Peduli Nakes berupa rangkaian kegiatan yang dapat menunjang kesehatan mental, untuk para tenaga kesehatan yang berada di garda depan penanganan Covid-19, serta keluarga mereka.