Parapuan.co - Bagi pecinta olahan daging, beralih ke gaya hidup vegan dan mengonsumsi plant-based food pastinya bukan perkara mudah.
Apalagi, untuk memperkenalkan gaya hidup ini pada anak-anak.
Jangankan mengajak pada gaya hidup vegan, membujuk anak-anak untuk mau mengonsumsi sayuran saja sudah sulit.
Padahal, mengonsumsi plant-based food atau makanan-makanan bersumber nabati ini tak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga untuk kelestarian lingkungan.
Tak banyak yang sadar jika makanan yang dikonsumsi pun meninggalkan jejak karbon (carbon footprints).
Buat kamu yang belum tahu, jejak karbon diartikan sebagai jumlah total gas rumah kaca (termasuk karbon dioksida dan metana) yang dihasilkan oleh setiap aktivitas yang kita lakukan, sebagaimana dikutip dari The Nature Conservancy.
Pada makanan, jejak karbon dihasilkan sejak proses ekstraksi bahan baku, produksi, perjalanan, hingga saat makanan tersebut sampai dan dapat kita konsumsi.
Baca Juga: Sedang Menjalankan Defisit Kalori? Konsumsi Sumber Nabati Berikut Ini
Artinya, setiap makanan yang kita konsumsi meninggalkan jejak karbon yang dapat berdampak pada pemanasan global.
Namun, jejak karbon ini paling tinggi saat mengonsumsi produk daging-dagingan dan produk olahan susu, lho!
Karenanya, beralih ke makanan plant-based menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi jejak karbon.