Parapuan.co - Data pengguna e-HAC diduga bocor setelah peneliti keamanan siber VPNMentor melakukan penelusuran pada 15 Juli 2021.
Tidak main-main, diperkirakan sekitar 1,3 juta data pengguna dengan ukuran 2 GB dari aplikasi e-HAC itu bocor.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Anas Maruf mengatakan, kebocoran data tersebut berasal dari aplikasi e-HAC lama yang sudah tak digunakan lagi sejak Juli 2021.
"Kebocoran data di aplikasi Electronic Health Alert atau e-HAC yang mana, yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021, tepatnya 2 Juli 2021," ujar Anas dalam konferensi pers virtual Penggunaan e-HAC Melalui Peduli Lindungi, Selasa (31/8/2021).
Baca Juga: Marak Penyalahgunaan Data, Kemenkominfo Berikan Cara Membuat Watermark KTP
Diketahui data pengguna e-HAC sekaligus penumpang pesawat itu yang bocor adalah:
1. Detail penumpang (KTP, nama lengkap, nomor ponsel, pekerjaan, gender)
2. Paspor dan foto profil yang dilampirkan ke akun e-HAC
3. Data orang tua atau kerabat dekat penumpang
4. ID foto penumpang tambahan
5. Detail tentang akun e-HAC dan kapan akun dibuat