Akses Air Minum Bersih Susah, Brand Ini Hadirkan Solusi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Selasa, 26 Oktober 2021
Hanya 3% air bersih yang ada di bumi bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Hanya 3% air bersih yang ada di bumi bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. drfuenteshernandez

Parapuan.co  - Banyak orang masih membutuhkan akses air minum yang aman dan bersih.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2,2 miliar orang, atau 1 dari 3 orang di dunia, tidak memiliki akses air minum yang aman.

Danone Communities, lembaga impact investment dan inkubator bisnis sosial untuk masyarakat berpenghasilan rendah, hari ini mengumumkan investasi pada perusahaan sosial Nazava di Indonesia.

Danone Communities telah memberi dampak pada 11 juta orang di seluruh dunia dengan meningkatkan akses air minum yang aman bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi untuk mencapai Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) yang dicanangkan PBB, khususnya tujuan keenam yaitu akses air bersih dan sanitasi.

Investasi ini juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mencapai target 100 persen akses air minum layak dan 15% air minum aman di 2024, serta 100 persen akses air minum aman pada 2030.

Baca Juga: Muncul Petisi Hapuskan Tes PCR pada Penerbangan, Ini Kata Satgas Covid

Melihat pentingnya peningkatan akses masyarakat terhadap air minum, Danone Communities mengumumkan investasi terbarunya pada Nazava, sebuah perusahaan sosial yang memiliki misi menyediakan air minum yang
aman dan terjangkau bagi siapapun dan dimanapun dengan memproduksi dan menjual saringan air minum berkualitas tinggi dengan harga yang murah bagi rumah tangga.

Didirikan di Indonesia pada 2009 oleh dua warga negara Belanda, Guido van Hofwegen dan Lieselotte Heederik, Nazava menyediakan air minum bagi lebih dari 450 ribu orang berpenghasilan rendah dan menargetkan untuk menjangkau 2 juta orang di 2024.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dimana 72% dari total populasi menggunakan air sumur sebagai air minum, dan kurang lebih sekitar 26 ribu anak-anak meninggal dunia rata-rata per tahunnya karena diare akibat mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi.

Nazava telah mengembangkan model yang inovatif. Bekerja sama dengan
perguruan tinggi lokal dan internasional, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Delft University, Belanda.

Penulis: drfuenteshernandez
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Akses Air Minum Bersih Susah, Brand Ini Hadirkan Solusi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah