5 Inspirasi Gaya WFO ala Meghan Markle, Cocok Buat ke Kantor

Dian Fitriani N - Selasa, 16 November 2021
Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle
Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle Instagram @megan_markle_princess_ & @marklemeganoffical

Parapuan.co - Saat ini sudah banyak perusahaan memberlakukan work from office (WFO) bagi para karyawannya.

Enggak usah bingung soal outfit, kita bisa menyontek gaya fashion Meghan Markle atau dikenal dengan The Duchess of Sussex. 

Istri dari Pangeran Harry ini memang selalu tampil chic dalam setiap kesempatan.

Tak hanya itu, setiap style Meghan Markle pun sangat mudah ditiru, sehingga kita enggak akan kesulitan ketika mengaplikasikannya dalam gaya sehari-hari.

Ini dia lima gaya fashion The Duchess of Sussex yang bisa kamu jadikan referensi untuk WFO.

Baca Juga: Ternyata Ini Makna Cincin Meghan Markle di Balik Cover Majalah Time

1. Feminin dengan Dress

Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle
Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle Instagram @megan_markle_princess_

Ketika Meghan Markle menghadiri sebuah acara, ia tampak mengenakan dress warna hijau emerald.

Dress dengan panjang selutut ini cocok untuk Kawan Puan kenakan sebagai office look yang profesional.

The Duchess of Sussex ini pun tak lupa memasangkan aksesori berwarna gold mulai dari gelang, cincin hingga anting.

Sementara alas kakinya, kamu bisa menyontek gaya Meghan dengan memakai heels navy yang punya tone selaras dengan dress-nya.

2. Gunakan Warna Monokrom 

Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle
Inspirasi gaya fashion ke kantor ala Meghan Markle Instagram @marklemeganoffical

Kawan Puan penyuka warna monokrom pasti akan cocok jika WFO dengen recreate OOTD Meghan Markle ini.

Ia terlihat profesional sekaligus anggun ketika memadumadankan inner white, cropped blazer warna hitam dengan belt black-gold.

Sebagai pelengkap, Meghan Markle tampak memakai celana dan clutch hitam senada.



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?