Parapuan.co - Belakangan serial Layangan Putus ramai diperbincangkan dan mencuri perhatian karena membahas salah satu kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, yakni selingkuh.
Serial yang dibintangi oleh Reza Rahardian, Putri Marino, Anya Geraldine ini berhasil membuat para penonton geregetan dengan plot ceritanya.
Diangkat dari kisah nyata, serial tersebut membuat penggambaran cerita perselingkuhan di dalamnya begitu sesuai dengan realita yang banyak terjadi.
Warganet pun memberikan banyak pujian pada kemampuan akting aktor dan aktrisnya yang luar biasa dalam melakoni perannya, hingga membuat penonton ikut tersulut emosi.
Berkaca dari cerita tersebut, sebagian orang mungkin beranggapan bahwa kasus perselingkuhan tidak termasuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.
Baca Juga: Belajar dari Film Series Layangan Putus, Begini Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh
Sementara itu, melansir dari laman Busby & Associate, dalam banyak kasus, ternyata perselingkuhan dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga.
Bisa begitu karena ketika suami berselingkuh artinya dia tidak setia, apalagi jika dia bertindak agresif, tidak peduli siapa yang dia sakiti.
Situasi ini tentu saja membuat istrinya menjadi begitu rentan secara emosional dan kehilangan harga diri akibat perselingkuhan yang dilakukan sang suami.
Sedangkan, sang suami yang selingkuh seringkali merasa dirinya hanya berselingkuh dan tidak memukul ataupun menyentuhnya, sehingga ia merasa tidak melakukan kekerasan.
Belum lagi, jika pola perilaku perselingkuhannya berkelanjutan.
Akibatnya, istri pun memiliki kondisi emosional yang begitu rapuh dan rentan, seperti korban pelecehan pada perempuan.